Topswara.com -- Berbicara tentang tetap Istiqamah, Co founder program pelatihan Pola Pertolongan Allah (PPA)
Ustad Sonny Abi Kim mengatakan, teman adalah formula untuk mempertahankan istiqamah.
“Pertanyaan tentang Istiqamah itu pertanyaan paling sering ditanyakan, sampai ada satu rumus yang memudahkan kita untuk dapat formulanya yaitu teman,” ungkapnya, pada acara Game changer di YouTube Alanabi, Sabtu (1/07/2023).
Menurut ustad ada dua arti dari kata "Teman", yaitu arti yang sebenarnya, kita butuh teman untuk bisa istiqamah, sedangkan dalam artian rumus terdiri dari beberapa huruf “Te”, “M” dan “An”.
“Teman itu bisa kita artikan sebagai teman yang sebenarnya, kita butuh temen bareng-bareng supaya bisa Istiqamah, ngadepin seberat apapun ujian hidup atau teman dalam artian rumus itu terdiri dari beberapa huruf “Te”,“M” dan “An,” Jelasnya.
Ustad Soni menjelaskan bahwa huruf “Te”, “M” dan “An” memiliki maksud. Pertama, “Te” menyentuh sisi emosi, ketika sisi ini tersentuh, maka seseorang akan menuai energi yang cukup besar untuk istiqamah apapun ujian kehidupan yang dihadapi.
"Untuk bisa tetap istiqamah tidak cukup hanya menyentuh sisi rasio saja, tetapi harus emotional touch.
“Jadi “Te” itu tersentuh secara emosi (emotional touch), tujuan itu enggak cukup sampai di rasio, eggak cukup menyentuh sistem intelektual, tetapi harus masuk ke emosional,” simpulnya.
Ustad Soni juga menanyakan mengapa isi Al-Qur’an menggambarkan surga yang begitu indah dan neraka yang begitu mengerikan. Supaya bisa masuk ke relung hati manusia dan sampai keranah emosi.
"Contoh seseorang yang kecanduan rokok akan berhenti ketika ada kejadian anak sakit terkait paru-paru, dan diagnose dokter jika penyakit yang diderita si anak akibat terpapar asap rokoknya," jelasnya.
Ia mempermisalkan ada orang mau berhenti dari dari kecanduannya merokok karena tau bahwa rokok itu tidak bagus, tetapi kenapa mereka masih merokok? Karena belum punya energi cukup kuat untuk berubah.
"Disebabkan, mungkin baru sampai otaknya saja, namun suatu hari ada satu kejadian anaknya sakit, kemudian dibawa ke dokter ternyata ada masalah di paru-paru dan Dokter bilang, "Pak menurut diagnosa besar kemungkinan karena asap rokok, bapak merokok ya?" Bapaknya terpukul luar biasa, orang itu bisa langsung berubah besok, karena sudah sampai level dorongannya dorongan emosi, pengen jadi ayah yang baik pengen jadi teladan yang baik,” paparnya.
Rumus yang Kedua, yaitu “M”, Ustad mengartikannya sebagai mentor atau model dan menurutnya hijrah butuh mentor, guru atau sosok yang dikagumi sehingga bisa menjadi model agar tidak tersesat.
"Sosok yang kita kagumi adalah yang apabila kita ingat atau ketemu akan memberikan energi iman yang masuk ke dalam hati. Yang paling ideal mulai dari Rasulullah, para sahabat sampai yang dekat dengan keseharian, sosok yang kalau kita ingat dia atau kalau kita ketemu sama dia, dia enggak ngomong sekalipun, ada energi iman yang masuk dalam hati kita, yang gua tuh pengen kayak dia, nah itu model,” ungkapnya.
Rumus yang ketiga, "adalah huruf “An”, diambil akhiran supaya mudah di ingat saja.
“An adalah menyesuaikan diri lingkungan, bangun kebiasaan, lingkungan kebiasaan. Jadi menyesuaikan diri dengan lingkungan. Karena ada hadis nabi yang menyatakan bahwasanya kita senantiasa di pengaruhi oleh lingkungan dan bangun kebiasaan mulai dari ibadah yang sedikit tapi mendalam," lanjutnya.
“Jadi, formula ”Teman” mudah-mudahan jadi formula yang memudahkan kita buat Istiqamah,” pungkasnya.[] Erna
0 Komentar