Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Sekolah Negeri Sepi, kok Bisa?


Topswara.com -- Setiap orang tua mendambakan memiliki putra putri shalih dan shalihah, sekolah adalah lembaga pendidikan formal tempat untuk mencetak generasi unggul berilmu pengetahuan. Orang tua dengan segala keterbatasannya baik waktu, tenaga, dan ilmu yang dimiliknya menjadikan mereka menaruh harapan pada lembaga pendidikan formal yaitu sekolah.

Namun, apa bisa dikata jika orang tua kurang berminat untuk menyekolahkan anaknya pada sekolah yang sudah disediakan oleh pemerintah. Beberapa SDN pada PPDB tahun ini mengalami penurunan jumlah siswa yang masuk bahkan sama sekali tidak mendapatkan siswa baru, fakta ini terjadi di Ponorogo. Sebanyak 558 Negeri di Ponorogo ada 5 SD yang tidak mendapat murid sama sekali. Kelima SD tersebut adalah SDN 2 Munggu, SDN Jalen ,SDN 3 Babadan, SDN 1 Duri Slahung, SDN 2 Tegalombo. (detik Jatim, 18 juli 2023)

Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak guru di sekolah setempat seperti yang dilakukan di SDN Jalen ini. Guru sampai turun tangan meiming-imingi bayar LKS dan urunan transportasi untuk murid yang daftar di SDN Jalen, datang ke rumah calon wali murid. (Tribunjatim.com, 17 Juli 2023)

Nasib yang sama juga dialami SDN Setono yang pada PPDB tahun ini mendapat murid baru 1. (Tribun Jatim, 17 Juli 2023).

Menanggapi hal ini bupati Ponorogo Sugiri Sancoko mengatakan adanya fenomena penurunan jumlah murid SD ini bisa dipengaruhi beberapa faktor, di antaranya orang tua peduli dengan ilmu agama sebagai fondasi, guru di sekolah swasta yang frendly (detikjatim, 18 juli 2023). Beliau mengatakan bahwa kualitas SD sekarang sudah bagus, jika soal agama, melalui perbup ada aturan tiap lulus SD harus hafal juz amma. (detik.Jatim, 18 juli 2023).

Apa yang disampaikan oleh bupati Sugiri Sancoko dan sekretaris DPRD kabupaten Ponorogo ada benarnya bahwa orang tua saat ini sudah punya wawasan yang luas, dan setiap orang tua pastinya menginginkan putra putrinya menjadi putra putri yang shalih dan shalihah.

Ditambah lagi adanya fakta-fakta rusaknya remaja akibat narkoba, pergaulan bebas yang berujung pada kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini menjadikan orang tua menyekolahkan anaknya di sekolah berbasis Islam yang memberikan materi pelajaran agama yang lebih, dengan harapan agar putra putrinya menjadi generasi shalih dan shalihah terhindar dari kemaksiatan dan kerusakan.

Sebagaimana yang diketahui masyarakat bahwa pendidikan agama di sekolah negeri hanya diberikan dua jam pelajaran dalam satu minggu, ini dirasa sangat kurang untuk memberikan bekal agama yang baik pada siswa. 

Inilah potret lembaga pendidikan yang dilandasi oleh akidah sekularisme, memisahkan agama dari kehidupan sehingga wajar pendidikan agama diberikan hanya dua jam saja.

Padahal masyarakat mengingkan pendidikan agama yang mampu melahirkan generasi shalih dan shalihah, inilah sebenarnya perasaan Islam yang melekat pada masyarakat, dimana masyarakat menginginkan kebaikan bagi putra putrinya sehingga wajar bagi mereka lebih memilih sekolah berbasis agama dibandingkan dengan sekolah negeri.

Hal ini seharusnya menjadikan kesadaran bagi para penentu dan pengambil kebijakan untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi rakyat.

Pelaksanaan pendidikan saat ini yang dilandasi oleh sekularisme memisahkan agama dari kehidupan sulit untuk melahirkan generasi shalih dan shalihah.

Oleh karena itu jika rakyat menginginkan lahirnya generasi yang shalih dan shalihah rakyat tidak sekedar butuh pendidikan berbasis Islam tetapi butuh sistem yang melandasi pendidikan yaitu sistem Islam.

Dalam pendidikan yang dilandasi oleh sistem Islam menjadikan akidah Islam sebagai azaz dalam penyusunan kurikulum dan azas dalam pembelajaran. Maka pendidikan yang dilandasi oleh sistem Islam akan membentuk generasi berkepribadian Islam yakni generasi yang pola pikir dan pola sikapnya berdasarkan akidah Islam. 

Dari sistem pendidikan Islam yang dilandasi oleh akidah Islam inilah akan melahirkan generasi yang beriman bertaqwa, berakhlaqul karima serta berilmu pengetahuan yang tinggi mampu menyelesaikan problematika kehidupan.

Namun sistem pendidikan yang mampu mencetak generasi unggul dan berkualitas hanya bisa dibentuk dalam sistem negara yang menaungi sistem pendidikan, dan sistem negara itu sudah terbukti berabad lamanya melahirkan para ulama para ilmuwan dunia yang ilmunya bisa kita rasakan sampai sekarang dan dimasnya dulu telah menjadi mercusuar dunia yaitu sistem negara khilafah Islamiyyah 'ala.minhajinnubuwwah. 

Allahu a'lam bish shawab.


Oleh: Dewi Asiya
Pemerhati Masalah Sosial
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar