Topswara.com -- Pengajar Darun Nahdhah Al- Islamiyah Ustaz Budi Abdurahim menyampaikan bahwa pujian dan cacian pada dasarnya adalah ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
“Pujian dan cacian pada dasarnya adalah ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” tuturnya di Ma’had Darun Nahdhah Al Islamiyah di YouTube Darun Nahdhah TV Senin (10/4/2023).
Ia menjelaskan, setiap manusia pernah mendapatkan pujian ataupun cacian. Ketika mendapat pujian, tidak sedikit orang merasa sombong, hebat, dan gagah. Hal tersebut bahkan bisa terjadi pada pemberi kebaikan.
“Seorang pemberi kebaikan, penutur kebaikan, ketika tampil dengan memukau, kemudian dia mendapatkan pujian dari orang lain, bisa jadi orang tersebut merasakan sombong pada dirinya. Atau pun orang yang kaya raya dengan kedermawanannya, bisa jadi menyebabkan sebuah kesombongan pada dirinya,” ujarnya.
Ustadz Budi melanjutkan paparannya untuk keadaan sebaliknya. Yakni, adakalanya seseorang mendapat cacian, cemoohan, dan keburukan dari orang lain. Tentu tak ada orang yang mengharapkan untuk mendapat perlakuan seperti itu.
“Pertanyaannya, siapakah orang yang ingin mendapatkan cacian? Siapa yang suka, senang mendapatkan cacian? Tentu kita tidak mau,” ulasnya.
Ustaz lalu menyitir sebuah ayat yang menjelaskan bahwa Allah SWT. akan memberikan kebaikan dan keburukan kepada hamba-Nya, sebagai ujian bagi hamba Allah tersebut.
وَنَبۡلُوۡكُمۡ بِالشَّرِّ وَالۡخَيۡرِ فِتۡنَةً
"Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan." (QS. Al-Anbiya ayat 35)
Allah tegaskan dalam ayat ini, akan menguji hamba-Nya dengan kebaikan dan keburukan. Maknanya, kebaikan dan keburukan itu sebagai fitnah, sebagai ujian bagi orang yang diberikan pujian atau ujian dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
“Oleh karena itu, yang perlu kita rasakan, yang perlu kita berikan, atau bagaimana caranya kita menghadapi pujian dan cacian itu, tentu semuanya harus dikembalikan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala,” pesannya.
Ustaz Budi kembali mengingatkan, tidak sedikit orang ketika mendapatkan pujian dia menjadi sombong. Sebaliknya, ketika mendapatkan cacian dia menjadi down, stres, dan sebagainya. Ia pun memberikan nasihat, berupa dua hal yang harus ditanamkan pada diri seseorang agar kuat ketika mendapatkan pujian ataupun cacian.
Pertama, senantiasa bersyukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala ketika mendapatkan pujian.
“Ketika kita mendapatkan pujian, pada dasarnya ini adalah pemberian dari Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Ini adalah karunia dari Allah SWT. Kita ucapkan "hadza min fadhli Rabbiy’. Ini adalah bagian dari pemberian Allah, dari keutamaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan kepada diri kita,” urainya.
Kedua, bersabar ketika mendapatkan cacian.
Mudah-mudahan dengan kita bersabar, bisa menaikkan level kita ke tempat yang lebih baik lagi, ke tempat yang lebih mulia lagi.
Selanjutnya ustaz menegaskan kembali pesannya. “Oleh karena itu, ketika kita mendapatkan pujian, hati-hati. Hati-hati sekali lagi, ketika kita mendapatkan pujian. Jangan sampai pujian itu membuat kita sombong, dan cacian itu membuat kita tumbang,” pungkasnya. [] Binti Muzayyanah
0 Komentar