Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Program Magang Rawan Celah TPPO


Topswara.com -- Dilansir dari Liputan6.com, Satuan Tugas (Satgas) Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) telah mengungkap kasus perdagangan orang dengan modus program magang ke luar negeri Jepang dengan korban mahasiswa. Dalam kasus ini, dua orang yang diduga tersangka sudah diamankan polisi.

Direktur Tindak Pidana Umum (Dir Tipidum) Brigjen Djuhandani Rahardjo Puro mengatakan, pengungkapan kasus ini jdiawali dengan laporan dari korban berinisial ZA dan FY kepada pihak KBRI Tokyo, Jepang. Saat itu dilaporkan korban bersama sembilan orang mahasiswa lainnya dikirimkan oleh Politeknik untuk melaksanakan magang di perusahaan Jepang. Akan tetapi, korban dipekerjakan sebagai buruh.

Magang pada pelajar mahasiswa ternyata rawan menjadi celah TPPO. Magang seharusnya menjadi jalan pembelajaran secara langsung bagi siswa/mahasiswa. Magang jelas berbeda dengan bekerja. 

Sayangnya, saat ini magang disalah gunakan akibat kerakusan oknum.
Perlu mewaspadai juga praktek PKL, di mana siswa didik seharusnya belajar langsung, namun faktanya banyak dipekerjakan dan tanpa gaji karena dianggap sedang magang. Ada peluang dieksploitasi orang lain untuk mendapatkan keuntungan sendiri.

Mengapa kondisi yang sangat memprihatinkan ini terjadi? Salah satu sebabnya adalah kegagalan sistem pendidikan sekuler yang diterapkan di negri ini. Peran agama makin diminimalkan atau bahkan dihilangkan dari dunia pendidikan.

Saat ini pendidikan hanya mementingkan prestasi akademik dan berorientasi pada lapangan kerja bukan demi membentuk kepribadian Islam.

Para pelajar dididik untuk menjadi tenaga kerja demi berputarnya roda perekonomian kapitalis. Sementara hasil pendidikan banyak menghasilkan lulusan yang minim penanaman adab-adab luhur. Itulah yang kita saksikan saat ini. 

Maka tidak heran, banyak pemimpin karena bodoh terhadap agama (Islam), mereka sering mengeluarkan berbagai kebijakan yang menzalimi rakyat. Banyak pejabat karena tidak mengenal ajaran agama, terjerumus dalam banyak kasus korupsi, suap menyuap dan tindakan menyimpang lainnya.

Saat ini agama tidak mendapatkan perhatian secara semestinya. Tentu sangat berbahaya jika agama tidak dijadikan sebagai landasan untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul secara sains dan teknologi demi tuntutan pasar global, namun lemah dari sisi keterikatan pada ajaran agama Islam. 

Sumberdaya semacam itu justru berpotensi mengancam negeri ini melalui berbagai perilakunya kelak yang tidak lagi memperhatikan standar agama (Islam) berupa halal dan haram. Hingga kehancuran lah yang akan dihadapi kelak.

Islam menjadikan sistem pendidikan terbaik sehingga mampu menyiapkan SDM yang berkualitas. Demikian pula dalam menyediakan pendidikan praktis guna menguatkan pembelajaran.

Islam adalah satu-satunya agama yang dapat mengubah masyarakat jahiliyah menjadi masyarakat yang berperadaban unggul dan berakhlak mulia. Karena pendidikan Islam menghasilkan lulusan unggul yang punya pola pikir dan pola sikap Islami yang handal di bidang nya masing-masing.

Dalam Islam pendidikan dapat dimaknai sebagai proses manusia menuju kesempurnaan sebagai hamba Allah SWT. Yang wajib menjadi panutan seluruh peserta didik.

Allah SWT berfirman :
Sungguh pada dirinya Rasullah SAW terdapat suri tauladan yang baik . (TQS. Al Ahzab (33): 21).

Keberadaan sosok panutan inilah yang menjadi ciri pembeda sistem pendidikan Islam dengan yang lain. Karena itu, dalam sistem pendidikan Islam, akidah Islam harus menjadi dasar pemikirannya sebab tujuan inti dari sistem pendidikan Islam adalah membangun generasi yang berkepribadian islam, selain menguasai ilmu-ilmu kehidupan seperti matematika, sains, teknologi dan lain sebagainya. 

Hasil belajar pendidikan Islam akan menghasilkan peserta didik yang kokoh keimanannya dan mendalam pemikiran Islamnya. Pengaruhnya adalah keterikatan peserta didik dengan syariat Islam. Yang tentu akan berdampak pada terciptanya masyarakat Islam yang bertakwa, yang di dalamnya tegak amar makruf nahi mungkar dan tersebar luasnya dakwah Islam.

Pemikiran (fikrah) pendidikan Islam ini tidak bisa dilepaskan dari metodologi penerapan fikrah (thariqahnya), yaitu sistem pemerintahan yang di dasarkan pada akidah Islam. Penguasa bertanggung jawab penuh atas berbagai penyelenggaraan pendidikan seluruh warganya. 

Kecemerlangan sistem pendidikan Islam pada masa khilafah mengalami kemajuan yang luar biasa, ditandai dengan tumbuhnya lembaga-lembaga pendidikan Islam, majelis ilmu pengetahuan serta lahirnya ulama dan ilmuan yang pakar dalam berbagai disiplin pengetahuan. Sejarah mencatat beberapa lembaga pendidikan Islam antara lain : nizhamiyah (1067-1401M) di Baghdad, Al Azhar (975M sampai sekarang di Mesir dan masih banyak lagi. 

Ilmu pengetahuan yang kita pelajari, juga produk-produk Industri yang kita nikmati saat ini, tidak lain adalah sumbangsih para ulama dan ilmuan Muslim dimasa keemasan sistem Islam. Seperti Ibnu Sina (pakar kedokteran), Al khawarizmi (pakar matematika), Al Idris (pakar geografi) dan lain-lain.  

Kunci keberhasilan sistem pendidikan Islam terletak pada tiga hal. Pertama, menjadikan akidah Islam/keimanan sebagai dasar pendidikan. 

Kedua, mempunyai tujuan yang jelas, yaitu mencetak anak didik berkepribadian Islam. Bukan untuk mencetak para pekerja di dunia industri atau menjadi para pengusaha saja. Kelak mereka diarahkan menjadi pribadi yang memiliki kecerdasan beragam untuk bisa berkontribusi bagi kemaslahatan umat.

Ketiga, saat ada pelanggaran atau tindak kriminal negara akan menerapkan hukum yang tegas Kepada pelakunya.
Alhasil saatnya membuang sistem pendidikan sekularisme, dan beralih ke sistem pendidikan Islam, sebelum bermunculan lagi kasus-kasus TPPO lainnya yang berkedok magang ke luar negeri ataupun bentuk-bentuk penipuan lain yang mencoreng/merusak citra dunia pendidikan khususnya. 

Hanya pendidikan dalam Islam yang mampu mencegah segala bentuk pelanggaran-pelanggaran karena setiap tindakan kejahatan akan di kenakan hukuman (sanksi) yang membuat efek jera bagi para pelakunya. 

Wallahu'alam bishawab.


Oleh: Dewi Sulastini
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar