Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pengangguran Tak Kunjung Usai Islam Solusinya

Topswara.com -- Pemerintah Kabupaten Bandung telah melaksanakan berbagai cara untuk menekan angka pengangguran, salah satunya dengan mengadakan job fair (bursa kerja) disela-sela festival olahraga rekreasi masyarakat nasional, (Fornas) VII 2023, dalam rangkaian Bedas Ekspo. Bursa ini diselenggarakan digedung budaya, dengan mengundang 30 perusahaan swasta. (Detik.com, 4/7/2023)

Pemerintah membuat program Job Fair untuk mengentaskan pengangguran dengan melibatkan perusahaan swasta, sebab angka pengangguran saat ini makin meningkat setiap tahun dengan angka pengangguran berasal dari usia produktif, terutama yang baru lulus SMA/SMK. 

Pengangguran masih menjadi masalah besar di negeri ini karena hal tersebut berhubungan erat dengan kemiskinan, bahkan kemiskinan menjadi faktor utama kerawanan sosial apalagi di tahun-tahun sebelumnya banyak yang mengalami PHK, ini menjadi indikator minimnya kesejahteraan disertai dengan kenaikan harga bahan pokok yang tidak stabil.

Berbagai cara telah dilakukan oleh pemangku kekuasaan di negeri ini. Akan tetapi angka pengangguran tidak pernah menurun bahkan di masa pemerintahan sekarang seakan makin tinggi. 

Selain karena penerapan sistem yang tidak berpihak pada buruh/rakyat, penguasa lebih mengutamakan proyek-proyek pembangunan dengan investasi asing, serta sektor ekonomi nonriil. Padahal pmbangunan nonriil hanya memacu pertumbuhan ekonomi di atas kertas, bahkan menyedot kekayaan rakyat ke tangan segelintir konglomerat.

Seharusnya penguasa menciptakan lapangan pekerjaan dan menjadi prioritas utama penguasa, bukan lebih memperhatikan para pemilik modal dan pengusaha asing yang ingin menguasai kekayaan negeri ini. 

Penguasa justru kian menzalimi rakyat dengan mengeluarkan kebijakan pro pemodal, sebut saja misalnya pengelolaan tambang emas di Papua yang diserahkan kepada pihak asing yakni PT Freeport. Rakyat setempat bukan hanya tidak menikmati kesejahteraan dan perhatian negara tapi malah mendapat keburukan seperti kerusakan lingkungan dan pencemaran.

Lain halnya dalam Islam, jelasnya, penyediaan lapangan kerja merupakan tanggung jawab negara, negara berkewajiban menyediakan lapangan kerja bagi warga negaranya. Negara juga berkewajiban untuk menjamin kebutuhan asasi rakyat, yaitu sandang, pangan, papan, kesehatan, keamanan, dan pendidikan. pengelolaan sumber daya alam yang hasilnya untuk kesejahteraan rakyatnya. 

Adapun sektor-sektor yang berpotensi besar, seperti pertanian, industri, perikanan, perkebunan, pertambangan, dan sejenisnya akan digarap secara serius dan sesuai dengan aturan Islam. Pembangunan dan pengembangan sektor-sektor tersebut dilakukan secara merata di seluruh wilayah negara sesuai dengan potensinya.

Penguasa akan menerapkan politik industri yang bertumpu pada pengembangan industri berat. Hal ini akan mendorong perkembangan industri-industri lainnya hingga mampu menyerap ketersediaan sumber daya manusia yang melimpah ruah dengan kompetensi yang tidak diragukan sebagai output sistem pendidikan Islam. 

Serta, penguasa akan memberikan modal dan memberi keterampilan kepada rakyat yang membutuhkan bahkan bagi mereka yang tidak mampu akan diberi santunan oleh negara sehingga bisa hidup dalam kesejahteraan. 

Penguasa akan menyiapkan jalan terwujudnya lapangan kerja berdasarkan visi negara, yaitu peradaban yang menyebarkan rahmat bagi seluruh alam. Rakyat akan disiapkan melalui sistem pendidikan untuk mencetak SDM yang mewujudkan peradaban Islam. 

Dengan demikian, generasi muda tidak perlu khawatir dengan masa depan mereka setelah menamatkan sekolah karena Islam melarang persaingan bebas,
Penguasa akan mendidik generasi muda menjadi faqih fiddin dan visioner sehingga akan selalu bersemangat dan bahu membahu dengan kekuatan ukhuwah islamiah untuk mewujudkan peradaban Islam. 

Dorongan iman akan menghantarkan generasi muda Islam untuk produktif dan jauh dari kaum rebahan karena mereka menyadari hidup di dunia adalah kesempatan untuk mengumpulkan amal saleh sehingga pantang bermalas-malasan. 

Inilah sistem pengurusan dalam Islam, dimana negara akan lebih fokus atas urusan rakyatnya, melalui penerapan Islam secara kaffah. Segala kebutuhan rakyat terpenuhi termasuk lapangan pekerjaan di fasilitasi oleh penguasa, karena seorang pemimipin harus bertanggung jawab atas semua urusannya seperti dalam sabda Rasulallah SAW.:

"Imam (pemimpin) adalah pengurus. Ia bertanggung jawab atas urusan rakyatnya."(HR Al'Bukhari).

Wallahu a'lam bish shawab.


Oleh: Popon Marliah
Member Mustanir
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar