Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Mantan Pendeta Ibrahim Richmond: Seribu Suara Mengucap Kalimat Syahadat Bersama Saya


Topswara.com -- Seorang mantan pendeta asal Afrika Selatan bernama Ibrahim Richmond, mengakui bahwa dirinya bersyahadat di gereja bersama ribuan jemaah yang mengikutinya masuk Islam. 

"Tiga bulan yang lalu saya bersyahadat di gereja. Dan mereka (jemaah) mendukung apa yang saya ucapkan. Lalu mereka mengucapkannya juga. Seribu suara mengucap kalimat syahadat bersama saya. Saya bersaksi bahwa tiada yang berhak disembah selain Allah,” ujarnya dalam sebuah video yang dimuat dalam akun telegram t.me/news5Pillars, Rabu (28/07/2023). 

Sebelumnya, Ibrahim Richmond adalah seorang pendeta yang telah bertugas selama 15 tahun. Ia adalah pemimpin jemaah Gereja Corinthian Afrika Selatan dengan 100.000 pengikut.

Ia mengakui sangat bahagia setelah mengucapkan syahadat. Banyak kaum Muslim setempat yang terharu dan menyambut mereka dengan mengatakan bahwa kaum Muslim di sana telah menunggu Ibrahim Richmond menjadi Muslim. Tahun ini, ia kemudian diundang untuk menunaikan ibadah haji di bawah program haji King Salman. 
 
Mantan pendeta itu mengisahkan perjalanan spritualnya menuju Islam hanyalah melalui sebuah mimpi. Di sebuah ruangan kecil dalam gerejanya, ia bermimpi didatangi suara seseorang yang menyuruh Richmond untuk mengajak jemaahnya memakai kostum putih seperti pakaian dan kopiah layaknya kebiasaan warga Muslim di sana. 

“Hingga akhirnya pada suatu hari saya bermimipi. Saya sedang berada di salah satu ruangan kecil dalam gereja. Ada suara terdengar yang berkata, katakanlah pada jemaahmu untuk memakai kopiah putih. Saya pun duduk. Seperti Muslim? Penutup kepala putih yang dipakai seperti Muslim? Ah, ini hanyalah mimpi. Tetapi terus datang dan datang lagi. Terakhir kali suara itu terdengar menjadi lebih agresif, katakanlah pada orang-orang itu,” bebernya. 

Ia kemudian berniat untuk menyampaikan perintah mimpi tersebut kepada seluruh jemaahnya. Richmond berharap agar ucapannya bisa diterima dan diyakini oleh para jemaah gereja. Richmond dengan tanpa ragu menyampaikan kepada jemaahnya dan mereka menerimanya begitu saja dengan mudah. 

“Saya ingin katakan kepada mereka, dan berharap meyakininya juga. Saya pun katakan. Tidak terbayangkan, bagaimana Allah mempermudah ini. Mereka menerimanya begitu saja. Semuanya. Kemudian di pertemuan selanjutnya, semua memakai pakaian putih dan menerima (Islam). Mereka mendukung apa yang saya ucapkan. Lalu mereka mengucapkannya juga,” jelas Richmond. 

Tidak hanya sampai bersyahadat saja, ia juga mengatakan pernah bermimpi akan mendatangi Baitullah. Beruntungnya, ia berangkat ke Baitullah musim haji tahun ini juga. Richmond mendapatkan undangan berhaji dari pemerintah Saudi. Padahal, ia mengakui tidak akan mungkin bisa sampai berhaji dalam waktu yang begitu singkat. Ia pun mengatakan hampir tidak percaya dengan kejutan tersebut. 

“Saya juga pernah bermimpi, akan datang ke sini (Mekkah). Ketika ada pemberitahuan pada saya, bahwa akan pergi haji, saya katakan, saya? Saya tidak bisa ke sana. Saya tidak akan ke sana. Ketika hari itu datang, ya, anda pergi sekarang? Saya katakan, pergi ke mana? Ini pasti bercanda. Ini tidak mungkin terjadi,” ungkapnya. 

Lalu ia mengucapkan shalawat atas Nabi Muhammad serta mengenang perjuangan beliau saat masih sendiri menyiarkan Islam di Mekkah. Richmond mengatakan bahwa ia akan mengikuti jejak Nabi SAW hingga suatu hari nanti jutaan warga Afrika Selatan menerima cahaya-Nya. Ibrahim Richmond membeberkan semua pengakuannya tersebut ketika dibawa oleh pemandunya ke Jabal Nur. 

Kemudian ia katakan bahwa dalam keluarga besarnya, hanya Richmond yang sudah sampai ke Mekkah, tanah yang penuh berkah. Tempat Islam pertama kali memancarkan cahayanya. Ia begitu bersemangat dan merasa bahagia sampai di Mekkah dan yakin akan mampu mendaki Jabal Nur. Meskipun di tengah terik panas matahari, keyakinannya akan pertolongan Allah sangatlah kuat untuk sampai ke atas bukit. 

“Saya adalah yang pertama dalam keluarga menyentuh tanah yang penuh berkah ini. Jabal Nur. Dari sinilah bermula cahaya Islam itu. Saya merinding. Saya mau ke atas sana. Anda tidak akan merasakan panas di atas sana jika Anda memiliki hati. Tidak panas, dengan menyebut nama Allah. Tidak akan panas dan Dia akan memudahkan saya. Saya bahagia merasakan haji ini dan sangat beruntung. Dia-lah yang memberi Ccahaya, menerangi dunia. Semoga Dia mengampuni dosa-dosa kita,” pungkasnya. [] M. Siregar
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar