Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Efek Anak Diasuh oleh Kakek Nenek


Topswara.com -- Mungkin keluarga Indonesia terbilang cukup banyak yang meminta bantuan orang tua untuk mengasuh anak-anak mereka. Ada beberapa pertimbangan menitipkan anak pada kakek dan nenek mereka ketimbang pada orang lain. 

Di antaranya faktor biaya bila menitipkan pengasuhan anak pada baby sitter atau playgroup. Butuh pengeluaran lebih untuk menggunakan jasa baby sitter atau playgroup. Tidak semua pasangan suami istri punya anggaran cukup untuk itu.

Selain biaya, alasan kedua pasangan suami istri menitipkan anak mereka pada orang tua adalah unsur kepercayaan dan keamanan. Secara umum banyak keluarga yang lebih merasa aman dan nyaman bila menitipkan anak-anak mereka pada kakek dan neneknya. 

Sebagian orang tua juga merasa senang bila mengasuh cucu-cucu mereka. Sebagian keluarga Muslim ada yang menitipkan anak mereka pada orang tua mereka secara rutin, hampir setiap hari. Ada juga yang hanya sesekali menitipkan anak-anak mereka.

Bagi ayah bunda yang menitipkan anak-anak mereka setiap hari pada kakek dan nenek, ada sejumlah hal yang penting untuk diperhatikan. Hal ini menyangkut pembentukan karakter pada anak-anak yang setiap hari bersama kakek dan nenek mereka. Bagaimanapun juga ada perbedaan pola asuh yang bisa berdampak pada buah hati.

Sisi positif pengasuhan anak oleh kakek dan nenek memang ada, seperti anak akan lebih aman karena masih bersama keluarga. Selain itu biasanya kakek dan nenek lebih sering berkomunikasi dengan cucu-cucu mereka sehingga meningkatkan kemampuan komunikasi dan sosialisasi pada anak.

Namun dampak lain yang harus diperhatikan juga ada. Beberapa di antaranya:

Pertama, anak yang sering apalagi setiap hari bersama kakek dan neneknya akan menjadi sulit diatur saat bersama kedua orang tuanya. Rasa sayang yang bisa dikatakan berlebih dari kakek dan nenek membuat cucu sering mendapatkan apa yang diinginkan. Malah kadang tidak diminta pun kakek dan nenek membelikan barang atau jajanan untuk cucu.

Berbeda saat bersama dengan kedua orang tua yang punya sejumlah aturan untuk anak. Kondisi ini bisa membuat anak menjadi sulit diatur saat bersama dengan kedua orang tuanya. Anak akan mudah merajuk atau mencari perhatian, bahkan marah-marah ketika permintaannya tidak diluluskan oleh ayah dan bundanya.

Kedua, orang tua akan menjadi sosok antagonis dimata anak, sosok yang tidak disukai anak. Ini anak menjadi lebih merasa nyaman hidup bersama kakek dan neneknya yang sering meluluskan apa saja yang dimintanya. Kakek dan nenek tidak membuat aturan yang dianggap ribet seperti orang tua.

Kondisi ini bukan hal yang baik, karena anak berpotensi tumbuh sebagai sosok yang manja dan kehilangan respek pada ayah dan bundanya. Apalagi bila kemudian kakek dan neneknya selalu membela cucu ketika sedang didisiplinkan oleh orang tuanya. Anak semakin tidak suka pada orang tua, dan makin memilih kakek dan neneknya.

Ketiga, ikatan emosional antara anak dan orang tua makin lemah. Kualitas hubungan dengan anak salah satunya ditentukan oleh kebersamaan, sentuhan dan kasih sayang. Semakin sering anak hidup bersama orang tuanya, sering mendapatkan kasih sayang seperti ucapan pujian, pelukan dan kebersamaan, semakin kuat ikatan emosional antara anak dengan orang tua.

Sebaliknya, semakin berkurang kebersamaan dengan anak, akan semakin melemahkan ikatan emosional antara anak dengan orang tua. Bila ini terus menerus terjadi, anak-anak akan menjauh dari orang tua. Kehilangan kedekatan dengan ayah dan bunda walaupun mungkin masih tinggal bersama satu rumah.

Terakhir, mengasuh anak itu menguras emosi dan tenaga. Sementara, kondisi kedua orang tua kita kakek dan nenek dari anak-anak kita sudah tidak muda lagi. Tenaga dan pikiran mereka berbeda dengan saat usia 30 atau 40 tahun. 
Apalagi ada kakek dan nenek yang mengasuh cucu di usia 60-70 tahun. Hal ini akan menguras emosi dan fisik keduanya yang bisa berdampak pada kesehatan keduanya.

Keadaan ini harusnya jadi pertimbangan pasangan suami istri yang sering menitipkan anak-anak mereka pada orang tua. Harus ada empati pada keadaan kakek dan nenek dari anak-anak kita. Janganlah menambah beban keduanya di usia yang sudah senja.

Hal yang paling pokok, pengasuhan dan pendidikan anak adalah tanggung jawab kedua orang tua, bukan kakek nenek. Janganlah orang tua lari dari tanggung jawab pengasuhan dan pendidikan anak. Jadikanlah rumah dan ayah bunda sebagai tempat yang aman dan nyaman, juga madrasah utama untuk anak-anak. Kelak, setiap orang tua akan dimintai pertanggung jawaban tentang anak-anak mereka.


Oleh: Ustaz Iwan Januar
Direktur Siyasah Institute

Sumber: Iwanjanuar.com
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar