Topswara.com -- Indonesia meraih predikat Top Muslim Friendly Destination of The Year 2023 dalam Mastercard Crescent Rating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2023 di Singapura. Menjadikan Indonesia surga Wisata Halal dunia.
"Pencapaian Indonesia pada posisi pertama GMTI ini merupakan suatu capaian yang sangat luar biasa, dimana pada 2021 masih di peringkat keempat dan kedua di 2022" begitu yang disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam keterangan resminya. Katadata.co.id, Sabtu (3/6/2023).
Pariwisata halal adalah bagian dari pariwisata yang diberikan terhadap keluarga-keluarga Muslim berdasarkan pada aturan-aturan Islam. Hotel-hotel dalam destinasi semacam itu tidak menyajikan alkohol dan memiliki kolam renang dan fasilitas spa terpisah untuk pria dan wanita. Wikipedia.
Benarkah wisata halal mengusung makna sebagai tadabur alam? Sejatinya dalam Islam berwisata hukumnya boleh atau mubah. Dimana bisa menjadikan sarana tadabur alam, mendekatkan keimanan diri dengan Allah Subhanahu wa taala sebagai pencipta alam semesta, manusia, dan kehidupan.
Ataukah hanya label yang di sajikan dengan harapan bisa meraih pendapatan negara dari keluarga-keluarga Muslim sebagai wisatawan terbesar wisata halal itu sendiri. Jika memang demikian wisata halal ini, hanyalah label layaknya bank syariah, sukuk syariah tetapi aktivitas yang terjadi jauh dari syariah.
Jadi dalam sistem kapitalisme, wisata halal hanyalah sebuah kebijakan baru untuk menarik wisatawan dengan label halal karena penduduk terbesar Indonesia adalah muslim.
Harusnya pemerintah Indonesia lebih bijak dalam membuat kebijakan yang jelas-jelas bisa menambah pendapatan negara yaitu sumber daya alam Indonesia yang kaya-raya. Baik dari pertambangan, kelautan, pertanian. Gemah ripah ipah loh jinawi.
Pariwisata dalam Islam bukanlah sumber pemasukan utama kas negara. Adapun kas negara dalam Islam berasal dari kepemilikan umum (SDA), pos zakat, dan kepemilikan negara.
Wisata halal yang diprioritaskan sebagai salah satu sumber pemasukan negara hanyalah kebijakan yang semu. Tidak bisa dijadikan kebangkitan ekonomi bagi rakyat itu sendiri.
Kesejahteraan rakyat bisa tercapai dengan sistem ekonomi Islam. Dimana pendapatan negara berasal dari pengelolaan sumber daya alam yang dikelola oleh pemerintah bukan diserahkan kepada pengusaha asing.
Jelas sekali sumber daya alam Indonesia adalah surga bagi investor asing.
Tidak sebanding dengan pencapaian surga wisata halal yang di raih oleh Indonesia saat ini.
Allahu A'lam bish shawab.
Oleh: Endang Mustikasari
Aktivis Muslimah
0 Komentar