Topswara.com -- Konsultan Keluarga Sakinah, Ustazah Dedeh Wahidah Achmad mengatakan, pemberdayaan ekonomi perempuan (PEP) bukan menjadi solusi yang tepat.
"Dengan adanya PEP, kesempatan seorang suami atau bapak untuk bekerja itu sulit. Malah kesempatan perempuan itu dibuka lebar-lebar, dilatih mandiri secara ekonomi, diberi training pelatihan pekerjaan. Tanpa disadari PEP mengalihfungsikan yang mana suami harus mencari nafkah malah istri yang bekerja, dan sebaliknya istri yang mengurusi rumah tangga dan merawat anak malah memenuhi kebutuhan rumah tangga", tuturnya dalam video pendek berjudul di kanal YouTube Muslimah Media Center, 13 Juni 2022.
"Di dalam Islam, segala sesuatu itu tergantung pada hukum syara' termasuk PEP atau perempuan bekerja," tegasnya.
"Sebelum membahas hukum PEP kita harus memahami realitas PEP. Sekarang itu, kapitalisme sudah di ujung kehancuran, banyak kegagalan yang lahir dari kebijakan sistem tersebut. Di antaranya krisis keuangan, krisis ekonomi" katanya.
Ustazah Dedeh menyampaikan, kita dapat melihat salah satu tanda banyaknya perusahaan yang gulung tikar bahkan banyak yang di-PHK terutama para kepala keluarga baik sebagai suami atau ayah.
"Dengan begitu kita harus melihat bagaimana Islam memandang perempuan bekerja, dalam Islam hukumnya boleh. Tapi bukan berarti menitikberatkan bahkan mengalihfungsikan seorang ibu yang harus mendidik anak, merawat anak, mengurus suami malah bekerja," pungkasnya. [] Rini
0 Komentar