Topswara.com -- Da'i muda dan Influencer Ustaz Felix Siauw (UFS) mengatakan bahwa seorang yang pergi haji atau umrah itu undangan Allah SWT.
“Pergi haji atau umrah itu undangan Allah SWT,” ungkapnya dalam Kajian Pesan-Pesan untuk Mereka yang Berhaji, di YouTube Felix Siauw, Jumat (2/6/2023).
Menurutnya, salah jika seorang mengira punya uang, punya jabatan, lantas ia bisa pergi berhaji. Jika Allah SWT tidak mengundang, maka orang tersebut tidak akan pergi umrah dan pergi haji.
“Kalau Allah SWT sudah mengundang, tukang bubur juga bisa naik haji. Tukang besi, dan tukang-tukang yang juga bisa. Oleh karena itu, haji dan umrah itu urusan Allah SWT. Allah SWT mampukan siapa pun yang Dia undang, bukan orang kaya, bukan orang yang punya koneksi atau jabatan,” lanjutnya.
Selain itu, seorang jamaah haji dilarang berburuk sangka sama Allah, dilarang meremehkan Allah SWT. Maka, harus hati-hati, nanti Allah SWT tersinggung.
“Karena Allah SWT yang mengundang, Allah yang menyuruh, maka Allah akan mampukan kita, akan memenuhi kita. Harus yakin yang menyuruh berpanas-panasan ya Allah, yang menyuruh berjalan ya Allah,” tambahnya.
Etika Bertamu
Sebagai tamu Allah SWT, maka harus punya etika. Ia menjelaskan, ketika seseorang menjadi tamu Allah, yang pertama pastinya sudah punya janji. Maka, orang yang akan berhaji pasti sudah punya janji sama Allah SWT, dan juga memiliki etika ketika bertamu.
“Ada istilah di Arab, tamu adalah tawanan. Jadi, yang namanya tawanan ya harus mengikuti apa yang sudah ditetapkan oleh tuan rumahnya. Tidak kita semaunya sendiri, atau sesuka-suka kita,” jelasnya.
Ia mengimbau, penting pagi seorang yang berhaji untuk meluruskan niat. Sebab, seorang tamu akan mendapatkan apa yang dia cari. Seseorang akan mendapatkan apa yang diminta kepada Allah SWT.
“Bisa jadi, satu jamaah, satu pondok dan satu waktu ketika berhaji, tapi punya pengalaman berbeda-beda yang disebabkan karena niat yang berbeda-beda,” lanjutnya.
Ia menjelaskan bahwa biasanya orang yang pulang dari bertamu akan mendapatkan oleh-oleh atau hadiah dari tuan rumah. Begitu juga ketika menjadi tamu Allah. Maka, ketika seorang pulang berhaji, Allah SWT sudah menyiapkan hadiah untuk tamunya. Hadiah tersebut tergantung tergantung keadaan kita berhusnudzan kepada Allah SWT.
“Semakin prasangka kita baik kepada Allah SWT, maka hadiah yang diberikan semakin besar. Namun, tidak ada hadiah terbaik kecuali ampunan dari Allah SWT,” tandasnya.[] Mustaqfiroh
0 Komentar