Topswara.com -- Dilansir dari CNN Indonesia, 18/6/2023 bahwa Pertamina mendapatkan perpanjangan kontrak konsesi pengelolaan blok minyak dan gas bumi (migas) _Menzel Letdjmet Nord_ (MLN) di Aljazair selama 35 tahun ke depan. Pertamina sebelumnya sudah mengelola blok Migas ini sejak Mei 2014.
Tujuan perpanjangan kontrak ini adalah selain produksi minyak mentah, juga Pertamina mendapat izin membangun pabrik elpiji berkapasitas 1 juta metric ton per tahun yang akan dibawa ke Indonesia. Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati yang menjelaskan blok ini merupakan andalan penyumbang migas dari luar negeri bagi perusahaan.
Memang tidak dipungkiri bahwa yang dilakukan Pertamina merupakan langkah besar yang gunanya untuk memasok migas dalam negeri. Namun, yang perlu diperhatikan yaitu jangan sampai melupakan blok migas di dalam negeri sendiri, yang saat ini masih dikelola oleh pihak swasta asing.
Jadi, seharusnya yang dilakukan Pertamina adalah mampu mengelola seluruh blok migas di dalam negeri, kemudian hasilnya dikembalikan untuk tujuan utamanya yaitu menyejahterakan rakyat. Bukan malah mencari blok migas di negara lain, sedangkan di negeri sendiri seluruhnya diserahkan pengelolaannya kepada pihak swasta asing baik yang ada di dalam maupun luar negeri.
Seharusnya negara mampu mengatur dan mengelola sumberdaya alam migas dengan sebaik-baiknya. Karena sumberdaya alam ini merupakan kepemilikan umum yang harus dikelola oleh negara untuk kepentingan rakyat. Kepemilikan umum tidak boleh dijadikan sebagai kepemilikan pribadi apalagi sampai diserahkan pada pihak asing. Negara yang mempunyai aturan yang sempurna dan menyejahterakan hanya ada dalam negara Islam, di bawah naungan Khilafah.[]
Oleh: Mariyam Sundari
Jurnalis Ideologis
0 Komentar