Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Keimanan Menjadikan Mental Ibu Terjaga


Topswara.com -- Saat ini banyak sekali pasangan muda yang memutuskan untuk menikah, dengan berbagai faktor dan alasan tertentu. Ada yang menikah karena dijodohkan atau terpaksa, ada juga yang menikah karena sudah hamil duhuluan, dan lain sebagainya. 

Ini menjadikan salah satu faktor ketidaksiapan pasangan muda dalam menghadapi berbagai kondisi ketika menjalani kehidupan rumah tangga. 

Sebagai contoh kondisi seorang ibu yang tidak stabil pasca melahirkan yaitu baby blues syndrom. Baby Blues adalah perubahan suasana hati yang dirasakan oleh ibu yang baru melahirkan. Memang tidak semua seorang ibu mengalami hal tersebut, namun sebagian besar banyak yang mengalami baby blues ini. 

Seperti yang diberitakan bahwa Indonesia meraih ranking ke-3 kasus ibu baby blues terbanyak di Asia. "Gangguan kesehatan mental banyak terjadi pada ibu hamil, ibu menyusui, dan ibu dengan anak usia dini," kata ketua komunitas wanita indonesia Keren dan psikolog Dra Maria Ekowati ketika ditemui detikcom di kawasan jakarta selatan, Jum'at (26/5/2023).

Meski baby blues disebut memiliki keterkaitan dengan perubahan hormon, tetapi ketika seorang ibu mengalami kondisi tersebut, ini sangat membutuhksn peran orang-orang terdekat dan juga keluarga. 

Ketika ibu melahirkan otomatis akan mengalami hal-hal baru yang belum mahir untuk dilakukan. Dani ini sangat membutuhkan support dan bantuan dari orang-orang tercinta. Baik itu dari suami dan orang tua. Tentu ini harus ada kekompakan dalam sebuah keluarga agar mental ibu tetap dalam kondisi baik. 

Begitupun dengan penuh kesadaran dalam memperkuat keimanan juga sangat dibutuhkan, dengan keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT menjadikan power tersendiri untuk sang ibu bisa lebih sabar dan bertahan dalam melalui proses baby blues agar kondisi ibu bisa kembali pulih.

Saling pengertian di lingkungan masyarakat juga penting dilakukan, dan memberikan perhatian bahkan bantuan kecil kepada ibu yang mengalami baby blues di sekitat kita akan membuat mental sang ibu lebih terkontrol. 

Tanpa adanya saling membandingkan antara kondisi anak yang satu dengan anak yang lainnya, karena jika itu terjadi akan memperburuk kondisi sang ibu yang mengalami baby blues. Bahkan jika terus berlanjut akan berakhir depresi. 

Begitupun dengan ilmu parenting yang sangat dibutuhkan terkait kesiapan kita yang akan menjadi seorang ibu, dan itu akan membantu ketika kita menjalankan perannya sebagai ibu rumah tangga.

Dengan adanya berita baby blues ini bahkan menjadi salah satu negara yang terbanyak mengalaminya, seharusnya negara memberikan perhatian khusus kepada para pasangan muda yang akan menjadi ibu baru agar lebih siap dan matang ketika menjalankan perannya. 

Lebih tepatnya negara harus memberikan supporting system. Dan ini menjadi point penting agar cepat bisa teratasi, namun yang kita lihat negara justru jauh dari nilai-nilai agama yang dibutuhkan sebagai pegangan hidup. 

Padahal seorang ibu akan menjadi madrasah utama bagi anak-anaknya, karena ketika mental ibu baik maka kondisi anak-anaknya pun akan baik. Dan ini membutuhkan kerjasama dari semua pihak baik individu, masyarakat, maupun negara.

Fitrahnya seorang manusia adalah mendapatkan kebahagiaan, dan ini harus dimiliki oleh semua ibu. Disistem kapitalisme saat ini perempuan selalu menjadi korban hal-hal yang tidak menyenangkan. Dan kondisi buruk ini harus dikembalikan kepada sistem Islam yang memberikan aturan sesuai fitrahnya. 

Terlebih terhadap perempuan yang akan menjadi seorang ibu. Islam memuliakan perempuan, tidak boleh disakiti dan dizalimi sebagaimana sabda Nabi SAW, "Aku wasiatkan kepada kalian untuk berbuat baik kepada para perempuan," dan dalam riwayat yang lain, "Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap istrinya, dan aku adalah yang paling baik terhadap istriku". Dan juga perintah berbakti kepada orangtua "Seorang pria pernah mendatangi Rasulullah SAW lalu berkata, "Siapa dari kerabatku yang paling berhak aku berbuat baik?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ibumu." Dia berkata lagi, "Kemudian siapa lagi?" Beliau mengatakan, "Ayahmu." (HR Bukhari dan Muslim). 

Jelas di dalam Islam seorang ibu sangat dimuliakan, maka kasus baby blues ini akan jarang terjadi disistem Islam bahkan nyaris tidak ada. Peradaban islam membangun masyarakat yang peduli sehingga supporting system terwujud optimal dalam masyarakat Islam. 

Tentu keinginan hidup sejahtera diharapkan oleh banyak orang, dan ini akan dirasakan ketika terwujudnya penerapan Islam secara kaffah di muka bumi ini.

Wallahu'alam bi shawab.


Oleh: Rina Karlina
Aktivis Muslimah Kabupaten Bandung
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar