Topswara.com -- Khadim Ma’had Wakaf Syaraful Haramain, K.H. Hafidz Abdurrahman, M.A. mengatakan, dalam menuntut ilmu hal yang paling penting diperhatikan pencari ilmu itu adalah niatnya.
"Pentingnya niat ini, karena niat ini nanti akan berpengaruh kepada proses termasuk qudwahnya (langka-langkahnya)," ungkapnya dalam Kajian Spesial: Cara Meraih Ilmu dan Tahapan-Tahapannya, Kamis (1/6/2023) di kanal YouTube MSH TV.
Ia menjelaskan seorang pencari/penuntut ilmu pertama-tama yang harus dimiliki itu adalah motivasi. Atau jika di dalam kitab Hidayatul Hidayah maupun kitab Ta'limul Muta'alim semuanya dimulai dari niat karena nantinya terkait dengan motivasi.
Ia menegaskan bahwa menuntut ilmu adalah kewajban bagi setiap Muslim dan Muslimah. "Nah karena itu kembali kepada hadis Rasulullah SAW ketika Baginda Nabi SAW bersabda: 'talabul ilmi faridhotun ala kulli muslimin.' Jadi mencari ilmu itu hukumnya fardhu bagi setiap orang Islam," jelasnya.
Dia melanjutkan bahwa dalam riwayat yang lain ditambahkan dengan kata Muslimah, artinya ketika mencari ilmu itu menjadi kewajiban berarti sebenarnya dorongan yang paling mendasar di dalam mencari ilmu itu adalah menjalankan kewajiban.
“Ini penting ketika orang itu menjalankan kewajiban, dimana dorongan yang paling kuat itu adalah karena menjalankan perintah Allah," tegasnya.
Bahkan kata Kiai Hafidz, di dalam beberapa kitab yang terkait dengan adab atau akhlak para pencari ilmu itu disebutkan bahwa di antara tujuan yang hendaknya ditanamkan di dalam hatinya adalah niat untuk menghidupkan syariatnya Allah.
"Yang dimaksud dengan ilmu syariat itu mencakup akidah, hukum, dan akhlaq. Maka setelah meluruskan niat dalam menuntut ilmu, selanjutnya adalah menentukan qudwahnya atau langkah-langkahnya dalam menuntut ilmu tersebut," pungkasnya. [] Ali
0 Komentar