Topswara.com -- Pengasuh Rumah Suami Qowwam dan Istri Sholehah Indonesia Timur, Ustaz Hamdan Dahyar Simabua mengungkapkan empat hal utama penyebab tingginya angka perceraian di Kalimantan Timur.
"Analisis kami di rumah Suami Qowwam dan Istri Sholihah Indonesia Timur bahwa 63,4 persen akibat faktor perselisihan dan pertengkaran dan 24,75 persen akibat faktor ekonomi. Dua faktor ini saja sudah 85 persen adalah buah dari empat hal utama," ujarnya dalam Bincang Malam: Mengurai Problem Tingginya Angka Perceraian dan Disharmonisasi Keluarga di Kaltim, Kamis (1/6/2023) di kanal YouTube Mustanir Media.
Pertama, racun pemikiran materialisme dan hedonisme yang hadir bebas di keseharian kehidupan para istri. Ia mengatakan, begitu mudah bagi para istri mendapatkan godaan kehidupan artis yang mengkampanyekan hedonisme.
"Seperti tawaran belanja online tanpa filter, tawaran skincare yang ingin terlihat seperti artis Korea hampir selalu muncul di media sosial mereka, ketimbang ajakan untuk memperkuat akidah dan ajakan untuk memahami syariat," paparnya.
Kedua, beban ekonomi yang makin berat. Seperti halnya jelas Hamdan, harga kebutuhan pokok di pasaran terus naik sementara pendapatan suami tidak seimbang dengan kenaikan harga kebutuhan rumah tangga dan pendidikan anak. BBM yang naik diam-diam.
"Harga sembako juga naik, biaya pendidikan juga ikutan naik. Sementara kesempatan kerja terbatas, malah diserahkan ke asing," imbuhnya.
Ketiga, suami istri yang tidak memahami hak dan kewajibannya. Dalam bahasa lugasnya suami yang tidak qawwam dan istri yang tidak shalelihah.
Dia menjelaskan, pendidikan tentang hidup berkeluarga itu tidak didapatkan di bangku pendidikan. Sementara pernikahan diadakan hanya lebih karena saling memuaskan hawa nafsu semata.
"Bukan pada nilai yang disandarkan sesuai syari'at dan tidak bervisi sesurga sekeluarga," imbuhnya.
Keempat, pemerintah yang abai. Dalam hal ini dia menyatakan pemerintah abai dalam menyediakan kebutuhan masyarakatnya dan tidak adanya kontrol terhadap budaya materialisme dan hedonisme di masyarakat.
Qawwam
"Arti qawwam, ada empat hal yang harus dimiliki oleh laki-laki qawwam," ujar Hamdan.
Pertama rais, suami wajib jadi pemimpin. Pemimpin dalam hal, pertama, pemilik visi misi dan objektif, target dan program kehidupan keluarganya dunia dan akhirat, kedua, penguasa istri dan rumah tangga, ketiga, pengarah perjalanan rumah tangga, keempat, pengendali keluarga agar tetap sesuai visi misi kehidupan keluarganya.
Kedua, kabiir (tetua, dimuliakan dan dihormati). Dia menjelaskan suami harus menjadi tempat bertanya tentang segala hal dan harus menjadi problem solver.
Ketiga, hakim pemutus kebijakan. "Suamilah yang memilih pola hidup, gaya hidup, peran politik dan pendidikan untuk seluruh keturunannya," ujarnya.
Keempat, musyrif (pendidik, pelatih, mentor) bagi istri dan seluruh keturunannya.
Ia menjelaskan, istri adalah wanita sholihah yang qanitat (patuh tanpa tapi) hafidzat (menjaga kehormatan suami, dirinya dan rumah tangga suami).
Ia menyatakan suami qawwam dan istri shalihah akan terwujud dengan cara berusaha dan konsisten menambah kapasitas diri dan terus berlatih. Bagi suami mesti sampai mampu memimpin dan mengendalikan istri untuk tetap pada visi ukhrawi tertinggi, yaitu sesurga seluruh keluarga.
"Bagi istri sampai keadaan diri terbiasa patuh tanpa tapi, menjaga kehormatan suami, kehormatan diri dan kehormatan keluarga," pungkasnya.[] Yusuf Arie
0 Komentar