Topswara.com -- Penulis Buku dan Influencer Ustaz Felix Siauw mengatakan, jangan sampai keluar dari jalan dakwah.
“Jangan sampai keluar dari jalan dakwah, apa pun kontribusi anak bagi jalan dakwah,” ungkapnya dalam Kajian: Di Pesantren Taat, di Rumah Malas-malasan, Sabtu (29/4/2023) di anal YouTube Felix Siauw.
Ia mengatakan, sebagai orang tua, tidak juga harus berharap bahwasanya setiap anak menjadi ulama atau kiai. Hal tersebut dikarenakan potensi yang diberikan oleh Allah SWT berbeda-beda.
“Bayangkan kalau semua menjadi pengisi kajian, lalu siapa yang menyiapkan sound system’, nyiapin desain, nyiapin opera-opera dalam bidang lain? Maka Allah SWT membagi tugas dakwah, sebagaimana Allah SWT membagi rezeki,” jelasnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa pentingnya anak mempunyai komunitas agar dapat saling mengingatkan. Jika belum ada, ia menyarankan untuk mengajak mengobrol anak-anak, bukan menambah pressure.
“Bagaimana jika anak-anak liburan, justru mendapat pressure yang lebih, bahkan membandingkan anak dengan yang lain. Padahal setiap anak berbeda,” imbuhnya.
Menurutnya, orang tua harus menerima, selama anak sudah mau di pesantren, hal tersebut sudah menjadi kebaikan besar.
“Jika anak sudah baik, kita (orang tua) hanya menambah kebaikan- kebaikan. Kemudian jika kita push terlalu tinggi, nanti akan putus,” jelasnya.
Komunikasi dalam keluarga juga sangat penting. Menurutnya, minimal orang tua sudah menghargai apa yang sudah diperbuat anak, respect dan mengapresiasi dengan apa yang sudah diperbuat.
“Tidak semua orang seperti Ustaz Adi Hidayat yang tidak disuruh menghafal, tetapi menghafal sendiri. Ada beberapa orang yang jalannya seperti Ibnu Hajar yang hafalannya sulit,” ujarnya.
Oleh karena itu, penting untuk senantiasa berada di jalan dakwah. Seandainya orang tua meninggal, bahwasanya kedua orang tua hanya bisa diselamatkan oleh amalan anaknya.
Ia menjelaskan bahwa di dalam Al-Qur’an surah Yusuf, yang membuat Yusuf tidak jadi berzina, dikatakan bukan karena Allah, tetapi mengingat apa yang disampaikan oleh bapaknya.
“Surah Yusuf itu, bukan hanya karena beliau ingat kepada Allah, tetapi trigger-nya adalah dia (Yusuf) mengingat bapaknya. Dan ia tahu jika ia berzina, maka bapaknya akan sedih dan kecewa. Bisa jadi, nanti wajah orang tua terus melekat dalam setiap aktivitas,” tandasnya. [] Mustaqfiroh
0 Komentar