Topswara.com -- Perilaku kekerasan kian mengkhawatirkan. Miris, kabar pembunuhan yang terjadi kepada anak SD kelas 2 di Sukabumi menggemparkan jagat maya. Bocah berinisial MH tewas akibat dikeroyok oleh teman-temannya.
Sungguh, ini menjadi pukulan berat kepada dunia pendidikan kita. Betapa tidak, belum habis masalah yang dilakukan oleh anak-anak remaja usia SMP-SMA. Sekarang, bahkan pelaku kekerasan dan korbannya adalah anak SD.
Sebelum meninggal MH dibawa ke rumah sakit dan dirawat selama 3 hari. Ia tidak berbicara kepada orang tuanya soal pengeroyokan tersebut. Namun akhirnya, MH mengaku kepada dokter, dirinya dikeroyok oleh teman-temannya di sekolah.
Secara fitrah, manusia itu terlahir baik. Atau bahasa populer nya, to be good dan to do good. Namun jika kemudian seseorang melakukan hal buruk, maka ada fitrah yang tidak tumbuh atau cedera. Sehingga menimbulkan kerusakan.
Pendidikan Islam sejatinya selaras dengan fitrah manusia. Sayangnya tidak banyak orang yang mau mengkaji secara mendalam dan mengamalkannya. Kebanyakan para pendidik di sekolah dan orang tua menerapkan pola asuh dan pola ajar mengikuti pendahulu-pendahulunya, tanpa menggunakan standar pendidikan Islam.
Para orang tua enggan belajar menjadi pendidik di rumah dengan dalih sibuk mencari rupiah demi kelangsungan hidup mereka. Para guru pun tak mengawasi anak secara penuh, lantaran tuntutan administrasi yang kejar tayang serta kurikulum yang jauh dari standar pendidikan Islam.
Selain itu, pendidikan kita saat ini juga belum mengutamakan akhlak. Kabanyakan sekolah sibuk dengan aktivitas akademik sehingga melupakan membangun akhlak baik.
Maka jangan heran, ketika terjadi kasus kekerasan di kalangan anak-anak. Karena sistem pendidikan saat ini tidak menerapkan akhlak pada kesehariannya. Materi akhlak atau sikap baik hanya diajarkan lewat LKS atau worksheet.
Perlu Penanaman Pondasi Akidah di Keluarga
Tujuan pendidikan sama halnya dengan tujuan penciptaan. Jika merujuk pada Al-Qur'an, manusia diciptakan untuk menjadi hamba.
"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku." (QS. Az-Zariyat 51: Ayat 56).
Dan manusia pun diciptakan untuk menjadi pemimpin, sebagaimana dalam firman Allah; "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, "Aku hendak menjadikan khalifah di bumi." Mereka berkata, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" Dia berfirman, "Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 30).
Pendidikan Pemikul Amanah Dakwah
"Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanat kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir tidak akan melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat bodoh, (QS. Al-Ahzab 33: Ayat 72).
Sayangnya, sudah jarang sekali keluarga yang memahami tujuan pendidikan ini. Alangkah lebih bagus, jika konsep pendidikan Islam diterapkan pada anak kita. Anak-anak mesti paham, siapa dirinya dan untuk apa dia diciptakan. Jika mereka sudah memahami, maka tidak akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Solusi Tuntas Hanya dengan Islam
Saat ini kita merasakan begitu banyak kejadian serta permasalahan yang menimpa generasi muda. Hal ini terjadi lantaran tidak adanya sistem yang melindungi keluarga dari pemahaman-pemahaman menyimpang.
Anak-anak di luar sana hidup tanpa tujuan. Para orangtua sering kali abai terhadap mereka. Yang dipikirkan hanya materi. Orang tua saat ini pun tidak mendapatkan bimbingan bagaimana seharusnya mereka mendidik anak.
Berbeda jika aturan Islam dipakai oleh pemimpin negara. Seorang pemimpin akan senantiasa memikirkan rakyatnya, termasuk memikirkan aspek pendidikan. Karena mendapatkan pendidikan baik adalah hak setiap anak. Seorang penguasa pun menyadari bahwa kelak akan dimintai pertanggung jawaban atas amanah kekuasaannya.
Percayalah, tanpa menerapkan aturan Islam, permasalahan akan terus muncul. Karena sekuat apapun kita berupaya menyelesaikan setiap permasalahan tanpa solusi Islam, maka generasi akan terus mengalami kerusakan. Islam tidak sekadar agama, namun ideologi yang sempurna. Jika diterapkan untuk mengatur kehidupan bermasyarakat dan bernegara, niscaya akhlak manusia kan terjaga.
Wallahu a'lam bishawwab.
Oleh: Eva Fatmah Hasan
Aktivis Muslimah
0 Komentar