Topswara.com -- Indonesia kembali menjadi tempat digelarnya konser oleh band internasional asal Inggris, Coldplay, pada 15 November 2023. Setelah sebelumnya telah diadakan konser K-Pop Blackpink dengan jumlah penonton sekitar 70ribu.
Harga tiket konser Coldplay pun tidak bisa dikatakan murah. Dilansir dari akun Instagram PK Entertainment @pkentertainment.id, Rabu (17/5/2023), harga tiket konser Coldplay dibanderol mulai harga Rp 800.000 sampai Rp 11 juta.
Tiket ini dijual dengan dua mekanisme, yaitu presale dan public on-sale. Tiket presale dibuka pada 17 Mei 2023 dengan target nasabah BCA sebagai mitra resmi pembayaran untuk konser tersebut dan habis dalam waktu sekitar 10 menit. (CNBC Indonesia, 17-5-2023)
Kesenjangan yang Makin Menganga
Masyarakat, khususnya para penggemar Coldplay, rela merogoh kocek mereka demi melihat idolanya. Dengan berbagai cara yang dilakukan mulai dari menguras tabungan, menjual aset berharga, bahkan ada pula yang rela berutang ke pinjol.
Tentu hal ini begitu miris. Di saat ada sebagian masyarakat yang hidup menderita di tengah berbagai himpitan ekonomi, di sisi lain masyarakat justru menghabiskan uangnya untuk sesuatu yang remeh dan memenuhi kesenangan sesaat mereka sehingga terciptalah kesenjangan yang makin lebar. Ini juga membuktikan bahwa kesejahteraan hari ini tidak terwujud di tengah-tengah masyarakat.
Tidak bisa dimungkiri, hal ini terlahir akibat paradigma kehidupan sekularisme kapitalisme yang menuhankan materi. Agama 'disingkirkan' dari kehidupan dan kebebasan dijunjung tinggi. Asal kesenangan terpenuhi meski sebenarnya tidak sesuai dengan perintah dan larangan Allah SWT.
Akibat sistem rusak ini pula, masyarakat memiliki taraf pemikiran yang rendah. Ini terlihat dari pemenuhan kebahagiaan mereka yang terbatas pada aspek duniawi. Alih-alih memikirkan akhirat dan pertanggung jawaban kelak, mereka rela menghabiskan sebagian waktu mereka untuk sesuatu yang begitu jauh dari agamanya.
Standar Bahagia dalam Islam
Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna. Tidak ada satu hal pun yang tidak diatur dalam Islam. Terlebih terkait dengan amal manusia, Islam pun mengaturnya.
Islam telah mengatur bagaimana seorang muslim menikmati kehidupan sekaligus memiliki rasa empati kepada sesama. Islam juga mengajarkan bagaimana seorang Muslim bisa mengatur prioritas amal dalam kehidupannya.
Tentu bagi seorang Muslim untuk memenuhi kesenangan bukan dengan melihat konser yang menghabiskan dana tidak sedikit. Orientasi kehidupan muslim itu berkaitan antara dunia dengan akhiratnya.
Makna kebahagiaan bagi seorang muslim adalah meraih keridaan Allah SWT. Dia juga tidak membelanjakan harta pada perkara remeh, melainkan membelanjakan hartanya dengan bersedekah, infak, membantu sesama, dan lain sebagainya yang semua itu makin mendekatkannya pada Rabb-nya.
Sayangnya, aturan Islam ini kurang sempurna karena tidak cukup hanya dilakukan oleh individu muslim dan masyarakat yang taat saja, masih perlu negara yang taat pula untuk mewujudkannya.
Sebab, aturan Islam tegak bukan semata ditujukan pada invidu atau masyarakat melainkan juga ditujukan pada negara. Dengan begitu akan dapat tercipta Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Wallahualam.
Penulis: Nila Indarwati
(Lingkar Studi Perempuan dan Peradaban)
0 Komentar