Topswara.com -- Ketika di antara kita ada yang terlebih dahulu masuk surga, maka akan mencari temennya, "Ya Allah, mana temanku? Mengapa dia tidak ada di sini?" Kata Allah, "Dia ada di neraka."
Dia kemudian berkata, "Ya Allah, belum sempurna nikmat-Mu, sebelum Engkau kumpulkan kami dengan temanku." Maka Allah pun perintahkan malaikat untuk menyelamatkannya dari neraka
Orang itu bertanya, "Siapa yang telah menyelamatkan aku?" Dijawab, "Temanmu yang shalih." Subhanallah
Para ahli neraka pun heran, sampai bertanya, "Siapa yang membebaskannya? Apakah malaikat, Nabi, syuhada, atau dia mempunyai amal shalih?" Jawabannya, "Tidak." Lalu siapa? "Temannya yang shalih."
Di sinilah pentingnya kita mempunyai banyak temen yang shalih, karena melalui siapa di antara mereka yang akan menyelamatkan kita dari neraka, kita tidak tahu.
Maka, kalau ada temen yang shalih melakukan amal shalih jangan dicibir, apalagi dibully. Karena dialah yang kelak dengan amal shalihnya itu yang akan menyelamatkan kita dari neraka.
Begitu juga sebaliknya, jangan bakhil dengan kebaikan, yang akan bisa menyelamatkan temen kita yang maksiat. Karena boleh jadi, dia akan bertaubat, lalu istikamah, kemudian dia yang akan menyelamatkan kita.
Itulah yang Allah firmankan
فَمَا لَنَا مِن شَـٰفِعِینَ، وَلَا صَدِیقٍ حَمِیمࣲ
"Maka (sekarang) kita tidak mempunyai seorang pun pemberi syafaat (penolong), dan tidak pula mempunyai teman yang akrab." [Q.s Asy-Syu'ara: 100-101].
Oleh: K.H. Hafidz Abdurrahman
Khadim Ma'had Syaraful Haramain
0 Komentar