Topswara.com -- Cendekiawan Muslim, Ustaz Ali Dodiman mengatakan bahwa hakikat Idulfitri bagi Muslim adalah tidak hanya terwujudnya ketaatan yang bersifat pribadi, tetapi juga terwujudnya ketaatan bersifat kolektif, yakni perintah Allah dan Rasul-Nya bisa terealisasi dalam kehidupan.
“Kita berupaya bagaimana agar ketaatan-ketaatan yang sifatnya kolektif juga kita bisa usahakan agar bisa terealisasi dalam kehidupan kita sebagai seorang Muslim,” tuturnya dalam kajian Hakikat Idulfitri di kanal YouTube Rayah TV pada Kamis (20/4/2023).
Ia mengingatkan tentang nasihat seorang ulama, yakni “Laisal ‘aid liman labisal jadiida, innamal ‘aid liman tha’aatuhu taziidu, yang maknanya id (hari raya) itu bukanlah bagi orang yang pakaiannya baru akan tetapi id itu untuk orang-orang yang ketaatannya bertambah.
“Ungkapan ini cukup terkenal yakni yang artinya id itu bukan bagi orang yang pakaiannya baru akan tetapi id itu seseorang yang kembali kepada fitrah itu, yang beridul fitri itu adalah liman tha'atuhu taziid, pada orang-orang yang ketaatannya bertambah,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa selama Ramadhan setiap Muslim dilatih untuk melakukan ketaatan, yang tentunya latihan ini akan menunjukkan hasil di luar Ramadhan berupa bertambahnya ketakwaan. Karena tujuan berpuasa Ramadhan adalah untuk mendapatkan ketakwaan.
“Nah, selama satu bulan ini kita dilatih di bulan Ramadhan dengan berbagai macam ketaatan. Oleh karenanya latihan ini tentunya harus menunjukkan hasilnya kelak di luar bulan Ramadhan dengan semakin bertambahnya ketakwaan kita,” tambahnya.
Ia juga menuturkan bahwa selama Ramadhan setiap Muslim dilatih untuk shalat berjamaah (tarawih) di masjid, bangun di sepertiga akhir malam untuk tahajud dan sahur, dan harapannya di luar Ramadhan juga terbiasa untuk melakukan hal yang sama.
“Kita dilatih selama sebulan ini mudah-mudahan di bulan selain Ramadhan ini kita bisa kemudian membiasakan hal yang sama, yakni untuk kemudian melaksanakan salat tahajud,” tutupnya. [] Nurwati
0 Komentar