Topswara.com -- Praktik-praktik baik moderasi beragama di Indonesia menjadi contoh dan bahasan di forum lintas agama G 20 tahun 2023. Lewat memperkenalkan praktik-praktik baik itu sekaligus mendesak pesan moral supaya kemajuan ekonomi tidak melupakan nilai kemanusiaan dan pelestarian lingkungan.
Di forum Lintas agama G 20 Tahun 2023 di New Deli, India. Ahli utama Kantor Staf Presiden Profesor Siti Ruhaini Dzuhaytain menyampaikan bahwa ketangguhan sosial di Indonesia terbentuk dari moderasi beragama. (11/5/2023) Kompas.
Hal ini main mengukuhkan cengraman wajah sekularisme yang sesungguhya, di balik narasi moderasi Blberagama, yang mencakup ketangguhan sosial, terus dirawat melalui saling percaya dengan menguatkan faktor yang paling fundamental sekaligus sensitif, yaitu keberagaman agama dan budaya.
Oleh karena itu kita tidak boleh lengah, bahwasanya moderasi agama sejatinya adalah wajah lain sekulalisme kaum muslim Indonesia yang penduuk muslimnya terbanyak di dunia.
Dengan tujuan menjauhkan kaum Muslim dari ajaran Islam sesungguhnya. Sudah menjadi grand deign sekaligus proyek besar Barat sejak keruntuhan Daulah Islamiah di Turky pada 1924.
Sebagai kaum Muslim kita wajib kritis, apapun bentuknya perang pemikiran yang digencarkan Barat dengan narasi moderasi agama yang dipaksakan untuk diadopsi di negeri-negeri Muslim oleh karena itu masyarakat wajib kritis.
Sebesar apapun arus moderasi agama, realitas ditengah arus desas moderasi agama, dapat dustakan berbagai problematika di masyarakat sudah mencapai kerusakan dengan tingkat multi di dimensi, utang menggunung, generasi muda makin amoral, sistem pendidikan turut marut dunia kesehatan kian sulit, sistem sosial babak belur, urusan publik tambal sulam, itu terjadi di mana-mana.
Sudah menjadi bukti bahwa ini adalah salah satu buah sistem demokrasi yang mengatakan mengatas namakan moderasi agama dan bagaimana mengatasinya?
Narasi ini mengkambing hitamkan radikalisme dan monster-monster Islam kaffah. Sejatinya proyek ini ingin menjauhkan menjauhkan umat dari ajaran Islam yang sesungguhnya, yang menerapkan Al-Qur’an dan hadis dan mengikuti metode Rasul.
Sudah berbagaimacam cara memasukkan sistem demokrasi ini kepada kaum muslim untuk mengalihkan perhatiannya, sehingga dengan tidak sadar mereka mengikuti sistem yang diberlakukan lewat narasi-narasi yang senantiasa di baliknya melanggengkan sistem yang ada saat ini yaitu demokrasi sekularisme.
Dan kaum Muslim tidak boleh cuek apalagi menutup mata dan telinga, karena kita harus senantiasa menyebarkan Islam yang sesungguhnyayaitu mrnrtapakan dalam kehidupan secara kaffah, untuk menyadarkan umat bahwa moderasi agama adalah bagian dari tantangan dakwah.
Diluar sana banyak individu Muslim juga harus diselamatkan pemikirannya agar tidak mudah jatuh tersesat ke dalam lumpur hitam moderasi agama, kaum muslim setidaknya harus sadar bahwa kita harus membela Islam yang saat ini dihinakan sebagaimana nasehat Khalifah Umar bin Khathabra kepada sehat para sahabat dan juga kaum muslim saat penaklukan , “wahai saudaraku, sungguh kita pernah dihinakan hingga Allah memungkinkan kita dengan Islam. Kalau kita mencari kemuliaan selain Islam, Allah akan menghinakan kita kembali.”
Nasehat Khalifah Umar tersebut sejalan dengan sabda Rasulullah ,”Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya “.(HR. Daruquthni ),
Firman Allah SWT Al-Imram ayat 110, “Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah”. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah lebih baik bagi mereka, diantara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang orang yang fasik.
Dengan Islam saja lah kaum Muslim saat ini bisa menjadi bangsa yang tinggi derajatnya terhormat dan bermartabat, bahkan menjadi umat yang terbaik di hadapan umat-umat yang lain di seluruh dunia. Ini adalah satu Indentitas yang telah terbukti selama 13 abad lamanya, dengan torehan tentang sejarah khilafah yang wilayahnya membentang dari Timur hingga ke Barat.
Sesungguhnya, moderasi beragama adalah suatu yang keburukan yang besar bagi kaum muslimin agar mereka tidak bangga dengan berIslam kaffah serta menjadi enggan membela Islam kaffah, karena moderasi agama ini memutar balikan dan mengagung-agungkan moderasi dengan kemasan-kemasan yang membuat bagus kulitnya tapi dalamnya adalah racun.
Oleh karena itu kaum Muslim harus bangga dengan akidah Islamnya dan mendakwahkannya sesuai dengan metode dakwah Nabi Muhammad SAW, mengembalikan dien Islam dengan sistem pemerintahan khilafah dan berbanggalah bahwasanya janji Allah akan tegak kembali sistem pemerintahan Islam yang kedua dan mudah-mudahan kita adalah bagian yang ingin menegakkan nya.
Wallahu ‘alam bi ashawwab
Oleh: Kania Kurniawati
Aktivis Muslimah Ashabul Abrar Kayumanis Bogor
0 Komentar