Topswara.com -- Ibaratkan hari kelahiran yang tercatat dalam akta
Hari dan tanggal kelahiran selalu terngiang
Hari suci dan selalu dinanti
Tepatnya akan diperingati dalam suasana syahdu
Buruh Indonesia pun terharu
1 Mei menjadi hari keramat untuk berdaulat
Menyuarakan hak-hak kaum buruh tertindas
Mendobrak aturan yang membelenggu dan menyengsarakan rakyat
Kapitalisme menjadi momok besar bagi buruh
Ideologi jahat kapitalisme menyengsarakan manusia
Manusia dianggap rendah dan hina ketika tanpa harta
Tenaga dan usahanya diuangkan demi roda ekonomi kaum kapital
Buruh bersatu tidak bisa dikalahkan
Jargon pemantik gelora perjuangan
Namun apakah kaum buruh sudah memahami arah perjuangan?
Demi membebaskan ketertindasan dan meraih hidup kemapanan
Buruh pun terharu
Bernafas lega bisa ekspresikan diri dengan unjuk rasa
Menolak UU Omnibuslaw, penghapusan outsourching, hingga menuntut jaminan kesehatan
Bernafas selaras bersama partai buruh yang sebentar lagi bersuara bersama anggota dewan lainnya
Buruh pun terharu
Buruh pun bersatu
Menolak kapitalisme
Menolak menjadi budak di negeri sendiri
Tiada beda buruh dengan pengusaha
Kecuali ketakwaan di sisi Allah SWT
Buruh dan pengusaha sama-sama manusia
Tidak boleh ada yang saling mendzalimi dan menindas
Tahukah Anda wahai buruh Indonesia dan dunia
Jika sistem Islam memuliakan pekerja
Keringatnya, capeknya dalam kerja, dan kesungguhannya menjadi penggugur dosa
Harta halalnya menjadi berkah bagi hidup dan anak keluarga
Mulia buruh dalam Islam sebab terjamin sandang, pangan, dan papan
Pendidikan dan kesehatan pun gratis
Bekerja pun fokus dan taktis demi kebutuhan hidup yang optimis
Sehat badannya, kuat jiwanya, dan suci ruhaniahnya
Islam berkeadilan menciptakan tata hidup keteraturan
Inilah yang perlu disadari kaum buruh untuk lebih giat berburu ilmu
Pahami tujuan hidup dan perjuangkan Islam yang tidak pernah redup
Bersatulah menggenggam bara api demi kemuliaan sejati
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media Pusat Kajian dan Analisis Data
0 Komentar