Topswara.com -- Step up to jannah adalah acara peringatan nuzulul Al-Qur’an yang dihadiri oleh pembicara yang kompeten dalam sosial media saat ini. Salah satu pembicaranya adalah Mas Doni Riw yang merupakan seniman KHAT dan influencer dakwah.
Sesuai dengan bidangnya, Mas Doni sapaan akrabnya menyampaikan maraknya seni yang saat ini digandrungi kawula muda tidak terkecuali remaja muslim.
Dalam kesempatan tersebut, beliau menyampaikan sejatinya sebuah karya seni itu memiliki akidah. Akidah dalam seni, layaknya akar pada tanaman. Dimana bunga dan daunnya akan mencerminkan bagaimana akar atau akidahnya dibangun. Jika akarnya bagus, maka daun dan bunga juga akan tumbuh dengan bagus.
Seni itu merupakan channel. Oleh karenanya, setiap seni akan membawa suatu pesan pada targetnya. Siapa target yang akan dituju, maka seni akan berkonsentrasi penuh supaya pesan tersebut tersampikan secara penuh.
Layaknya pesan yang ingin disampaikan oleh almarhum Chrisye dalam salah satu lagunya. Lagu Ketika Kaki dan Tangan Berkata yang terinspirasi dari Surat Yasiin ayat 65 begitu menunjukkan betapa besarnya keajaiban Al-Qur'an yang mampu mencabik-cabik perasaan manusia yang mentadaburi isinya.
Salah satu karya seni yang sedang naik daun saat ini adalah Kpop. Blankpink misalnya dengan sisi feminim yang diusung, tentu juga memberi pesan-pesan tertentu pula. Pesan yang saat ini menyasar pada pemikiran generasi muda.
Tidak terkecuali generasi Muslim, maka hendaknya sebagai generasi muda wajib paham akan pesan yang ingin disampaikan. Jika kita lebih teliti, seni atau idola yang saat ini diagungkan adalah hasil dari peradaban yang saat ini sedang memimpin.
Jika kita melihat kembali ke masa lalu, maka ada perbedaan dalam subjek seni dengan saat ini. Jika dulu muslim banyak yang menjadi idola, panutan, bahkan menjadi inspirasi dalam membuat karya seni. Namun, sekarang justru berbalik, remaja muslim menikmati dan menggilai karya seni dari para non muslim.
Maka ada pertanyaan yang harus kita jawab disini, mengapa generasi Muslim hari ini lebih menyukai karya seni dari mereka yang non muslim? Dari pertanyaan ini, kita bisa memahami bahwa ada support system yang turut andil dalam menciptakan ekosistem ini. Hal ini menunjukkan bahwa oleh siapa peradaban itu dikuasai maka disitulah letak pengaruhnya. Sudah jelas pula bahwa yang saat ini peradaban tidak dikuasai oleh Islam.
Kemudian muncul lagi pertanyaan, mengapa dulu banyak yang menjadikan Muslim dan Islam sebagai inspirasi? Maka, dapat pula kita simpulkan bahwa dahulu Islam menjadi peradaban yang disegani. Islam memimpin dengan gagahnya, sehingga segala sesuatu muncul darinya.
Sebagai umat Muslim, tentu kita ingin kembali dalam masa berjayanya peradaban Islam yang agung. Sebuah masa dimana aturan bersumber dari kitabullah dan as sunnah yang dipegang teguh oleh khalifah yang bijaksana.
Untuk mencapai kembali masa kejayaan itu, penerapan Islam kaffah harus kita tegakkan. Tidak ada aturan yang lebih baik dari aturan Allah SWT. Terbukti dengan penerapan Islam kaffah terciptalah peradaban yang ditunggu-tunggu oleh seluruh umat manusia.
Oleh: Hima Dewi, S.Si.,M.Si.
Aktivis Muslimah
0 Komentar