Topswara.com -- Di bulan suci Ramadhan tahun ini, ada satu kekerasan di kalangan remaja yaitu perang sarung. Berbeda dengan zaman dulu, mendengar istilah perang sarung kini sangat mengerikan.
Perang sarung atau tarung sarung pada masa lalu adalah tradisi kebudayaan suku Bugis. Namun kini diartikan sebagai ajang tawuran yang dilakukan selama bulan suci Ramadhan. Sayangnya, aksi ini marak dilakukan para remaja.
Perang sarung yang dilakukan para remaja kini adalah dengan menggulung sarung hingga lancip dan dikasih batu untuk dijadikan berperang. Dan itu telah mengakibatkan seorang tewas, yaitu salah satu pelajar SMP di Kabupaten Tegal. Akibat terkena sayatan benda tajam yang digunakan pelaku. Dalam peristiwa itu polisi menangkap dua belas remaja, salah satunya diduga pelaku utama.
Lalu apa solusinya? Salah satu solusi praktis dari perang sarung adalah mendorong remaja pada kegiatan keruhanian selama Ramadhan, misalnya dengan mengikuti pesantren kilat. Sebab
dalam pesantren kilat, remaja akan dibekali agama dan akhlak agar terhindar dari berbuat kekerasan apa pun bentuknya.
Oleh: Arsita Shofi Khansa
(Santriwati Kelas XI, Islamic Leadership School Taruna Panatagama putri, Yogyakarta)
0 Komentar