Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pentingnya Bermuhasabah atas Ramadan Tahun Sebelumnya


Topswara.com -- Penulis Buku dan Pemerhati Dunia Remaja, Ustaz Ali Mustofa mengatakan, sebaiknya bermuhasabah atas Ramadan tahun-tahun kemarin.

“Ramadan tahun-tahun yang kemarin input dan output-nya seperti apa? Sebaiknya kita dapat bermuhasabah,” ujarnya dalam Angkringan Dakwah, Meraih Goals Ramadan, Jumat (24/3/2023), di YouTube Dakwah Jateng (DJ).

Menurutnya, input adalah iman, outputnya adalah takwa, sedangkan prosesnya adalah puasa. “Apakah kita sudah menjadi orang yang bertakwa atau justru sebaliknya, harus ada koreksi pada diri kita masing-masing,” ucapnya.

Ketika output-nya takwa, kata dia, belum ada pada orang-orang yang berpuasa, maka boleh jadi ada masalah dengan input-nya atau ada masalah dengan prosesnya atau justru malah keduanya yang bermasalah.

“Untuk itu, supaya insya Allah kita mendapatkan goals dari Ramadan yakni orang yang bertakwa,” jelasnya.

Ia merinci, ada dua hal yang perlu diperbaiki. Pertama, input-nya yaitu iman. Perintah puasa diserukan khusus untuk orang-orang yang beriman. Bisa jadi ada seorang mualaf tetapi enggan melaksanakan shalat, puasa, maupun perintah-perintah Allah yang lainnya.

“Misal, masuk Islam karena dorongan mendapatkan istri seorang Muslimah, dan menganggap semua agama itu benar, semua agama itu baik, dengan tujuan satu yaitu menyembah Tuhan,” paparnya.

Jadi, tambah dia, orang tersebut belum meyakini bahwa Islam itu satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT. “Terlihat masih ada indikasi paham sekularisme pluralisme seperti itu,” terangnya.

Kedua, ia mengutip perkataan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya Ulumuddin, 'Ramadan itu bukan sekadar menahan lapar dan haus, atau hal-hal yang membatalkan puasa, tetapi menahan keinginan syahwat, menjaga panca indera, dari hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT.' Jadi, perlunya memperbaiki proses," terangnya.

Terlebih menurutnya, pada bulan Ramadan Allah SWT membuka pintu-pintu surga, menutup pintu-pintu neraka, dan setan-setan dibelenggu.

“Pintu-pintu surga bagi kita, di dalam menjaga panca indera, pendengaran, penglihatan kita insya Allah akan lebih mudah,” pungkasnya. [] Mariyam Sundari
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar