Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Muslim Youth Influencer: Mulai Hari Ini, Yuk Sadari Diri sebagai Hamba Allah

 
Topswara.com -- Muslim Youth Influencer Alfatahar menyeru kepada anak muda agar menyadari jati dirinya sebagai seorang hamba Allah. "Mulai hari ini, yuk sama-sama kenali, sadari jati diri kita sebagai hamba Allah, kita adalah hamba bagi Allah, maka ikutilah aturan Allah. Allah-lah yang tahu kehidupan kita," ujarnya dalam acara Nuzulul Qur'an Show, bertajuk Step Up To Jannah, Ahad (16/4/2023) via daring.

Menurutnya, pemuda memiliki potensi yang banyak dengan waktu yang banyak luang, tenaga yang masih fit, maka tentunya jika ada seorang anak muda bisa mengerti bagaimana cara memkasimalkan potensia dia, insyaallah dia akan menjadi seorang pemuda yang dirindukan surga.

"Anak muda hari ini dihantam banyaknya realita kehidupan dengan segala bentuk kemaksiatan. Misalnya pergaulan bebas, narkoba, perzinaan, judi online, bahkan banyak anak muda ketika ingin mengikuti alur kehidupan dan gaya hidup zaman sekarang, akhirnya berani jual diri sendiri. Maka tentunya ini menjadi keresahan buat aku sendiri ketika melihat teman-teman aku sebenarnya sama-sama menjadi pemuda yang taat tapi mereka menghadapi kondisi lingkungan dan realita kehidupan dengan segala bentuk kemaksiatan hari ini. Mereka pada akhirnya merasa cukup sulit untuk menjadi taat," resahnya.

Ia mengisahkan saat mengisi sharing kebaikan pada mahasiswa dan pelajar. Menurutnya ada satu pertanyaan yang sering kali buat haru, sering kali menjadi sebuah harapan yang membuat orang bisa menjadi lebih baik. Pertanyaan itu adalah bagaimana caranya biar istikamah?! Ternyata anak muda sekarang ini ingin bisa menjadi pribadi yang baik dan berhijrah karena Allah. 

"Ketika kita melihat kehidupan sekarang, ada seorang anak dilahirkan dari keluarga yang agamis, orang tuanya ustaz-ustazah, mungkin di keluarga terkondisi kesolehannya, tapi menjamin tidak, ketika keluar di masyarakat dia akan menghadapi segala bentuk realita kehidupan?! Maka hari ini kita harus mengerti ternyata banyak sekali potensi-potensi besar pada anak muda itu dihancurkan dengan sebuah sistem yang malah membuat harapan-harapan generasi terbaik malah sirna," terangnya.

Ia katakan, inilah pentingnya peranan menjaga kesolehan dan ketaatan anak muda. Maka hal itu tidak dijamin hanya dari aspek keluarga saja, tapi adanya aspek masyarakat, juga supporting negara. Karena anak muda sekarang tidak hanya hidup di dunia nyata tapi juga di dunia maya, mereka main sosial media.

"Satu kesyukuran dalam prinsip hidup aku, ketika belajar Islam ternyata itu bisa menjadi filter yang sangat kuat. Ketika masuk ke sosial media, aku merasa mana informasi yang aku ambil dan mana informasi yang aku buang. Maka inilah pentingnya kita harus belajar ilmu agama, belajar Islam secara sempurna dari akar hingga ke daunnya, ke pucuknya," imbuhnya.

Dari itu, ia bersyukur ketika ada anak muda yang ingin ngaji, karena itu akan menjadi sebuah kekuatan, pondasi yang terhujam dalam hatinya. Prinsip dan standarisasi hidupnya dikembalikan kepada Islam. "Maka, aku mengajak teman-teman semua untuk belajar memperdalam Islam dan mau serius membaca Al-Qur'an namun tidak hanya sekadar dibaca tapi jadikan Al-Qur'an sebagai sebuah aturan hidup kita," serunya.

Ia juga menuturkan bagaimana mengembangkan potensi anak muda saat ini. "Bagaimana mengembangkan potensi anak muda saat ini? Yakni kita harus mengerti bahwa mulai hari ini pola pikir dan pola sikap kita kembalikan standarisasinya pada apa yang telah Rasulullah teladankan. Karena hari ini salah satu upaya barat untuk menghancurkan anak muda adalah menganti pola pikir dan pola sikap mereka berkiblat pada aturan barat," urainya.

Ia menyayangkan, banyak anak muda yang ingin berhijrah, move on dengan sempurna, tapi terkendala oleh negara yang tidak mendukung. Maka itu, anak muda harus mengenali dan menyadari jati dirinya sebagai hamba Allah, mereka adalah hamba bagi Allah, maka ikutilah aturan Allah. Allah-lah yang tahu kehidupan mereka.

"Ketika anak muda menjadikan Allah sebagai prioritasnya, maka sesulit apapun pengalaman baru yang didapatkan, sesulit apapun dia dapatkan fase kedewasaan, karena dia tahu Allah is everything, Allah-lah segalanya, Allah pasti bantu. Itu akan menjadi sebuah kekuatan," pungkasnya. [] Lanhy Hafa
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar