Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Idul Fitri Mari Menyongsong Kemenangan Hakiki


Topswara.com -- Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar walillahilhamd. Hampir di sepanjang malam menjelang hari raya Idulfitri hingga pagi tidak henti lisan kita menggemakan takbir, tidak putus menyuarakan tahmid, tidak jeda melantunkan tasbih dan tidak bosan menyerukan kalimat tahlil. Semua itu kita lakukan dengan penuh kekhusyukan, ketawaduan dan ketundukan di hadapan Allah Zat Yang Maha Agung.

Hari raya Idulfitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam. Menang melawan hawa nafsu, menang melawan setan, menang melawan setiap kecenderungan dan perilaku menyimpang. Inilah yang seharusnya dirayakan oleh orang yang berpuasa.

Namun sungguh kegembiraan itu masih berbalut kesedihan, bagaimana tidak? beberapa hari terakhir kaum Muslim di Palestina mendapatkan serangan bertubi-tubi dari tentara Israel. Yang terbaru, pada Rabu (5/4/2023) kemarin, polisi Israel melakukan serangan kepada masyarakat Palestina yang sedang melakukan ibadah Subuh. Hal ini memicu baku tembak roket dan serangan udara militer yang berakibat belasan warga Palestina mengalami luka-luka.

Tidak hanya serangan fisik, serangan pemikiran juga terus mereka gencarkan. Ide sekuler, moderasi agama, liberalisme agama dan sebagainya berselancar di media hingga menumpulkan pemikiran kaum Muslimin. 

Kaum Muslimin mereka buat buta dari kebenaran. Alhasil remaja Muslim terjatuh dalam kubangan kemaksiatan, seperti free sex, alkohol, narkoba, materialis sudah menjadi life style mereka. Tidak hanya itu, mereka juga dibuat apatis dan abai terhadap agamanya sendiri. 

Serangan untuk melumpuhkan pemikiran kaum Muslimin ini juga tak luput dari upaya persekusi ulama yang masih berdiri di atas kebenaran dan berani menentang kemungkaran penguasa. 

Ulama-ulama yang demikian mereka sematkan sebagai ulama radikal, pemecah belah bangsa dan lain sebagainya. Sungguh jelas, inilah hari kemenangan di tengah suasana hati yang merana. Apakah ini yang dinamakan khairu ummah?

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Ali Imran ayat 110,

"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka."

Bukan hanya Allah SWT yang memberikan stempel sebagai umat terbaik. Rasulullah SAW dalam riwayat Imam Ahmad menyatakan bahwa umat ini adalah umat terbaik di antara 70 umat yang lain.

Lalu apakah umat mulia itu adalah umat yang dengan mudahnya ditindas, dijajah dan dizalimi? Tentu tidak, namun inilah yang terjadi pada umat Islam di berbagai negara saat ini. Umat Islam telah kehilangan jati dirinya sebagai umat terbaik dan tentu hilangnya jati diri umat Islam ini tidak bisa dilepaskan dari penerapan sistem sekularisme di negeri ini.

Pasalnya dalam sistem sekularisme aturan agama atau syariah dicampakkan. Pembuatan aturan diserahkan kepada manusia melalui mekanisme demokrasi. Tolok ukur kapitalisme dalam segala hal termasuk pembuatan hukum dan pengaturan urusan masyarakat adalah keuntungan atau manfaat terutama manfaat ekonomi.

Akibat sekularisme umat Islam tidak bisa mendapatkan hak-haknya dan tidak bisa menikmati kegembiraan sebagai buah dari puasa ramadan. Padahal persepsi sebagai umat terbaik harus selalu ada dalam diri setiap Muslim terlebih saat dunia membutuhkan mereka.

Selama sepuluh tahun di Mekah, Rasulullah SAW menanamkan keyakinan kepada umat ini. Keyakinan yang mengubah diri mereka dari budak menjadi orang merdeka, dari manusia hina menjadi manusia yang mulia. Umat harus memahami bahwa penerapan aturan Islam kaffalah yang akan mengembalikan predikat mereka sebagai umat terbaik. 

Kondisi umat yang terpuruk dan jauh dari predikat sebagai umat terbaik ini tentu tidak boleh dibiarkan. Kondisi ini harus diubah. Aktivitas perubahan harus gencar dilakukan di tengah umat ini. Sebab perubahan itu tidak akan datang dengan sendirinya melainkan harus diusahakan. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an surah Ar-Ra'd ayat 11

اِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri."

Oleh karena itu, di momen Idulfitri ini di mana Allah SWT menghadiahi ketakwaan sebagai buah dari puasa, maka seharusnya menjadikan dorongan bagi umat Islam untuk berusaha bersungguh-sungguh dalam mengembalikan predikat khairu ummah dalam diri umat Islam atau dengan kata lain umat memperjuangkan tegaknya seluruh hukum Allah SWT di muka bumi ini dan bagi siapapun yang bertakwa Allah SWT akan memberi dia setidaknya tiga jaminan,

Pertama,  jalan keluar atas segala kesulitan. Kedua, rezeki dari arah yang tidak diduga. Ketiga, kemudahan dalam segala urusan.

Ketiganya itu Allah SWT jelaskan dalam Al-Quran surah At-Talaq ayat 2-3

وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجۡعَل لَّهُ ۥ مَخۡرَجً۬ا (٢) وَيَرۡزُقۡهُ مِنۡ حَيۡثُ لَا يَحۡتَسِبُ‌ۚ وَمَن يَتَوَكَّلۡ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسۡبُهُ ۥۤ‌ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَـٰلِغُ أَمۡرِهِۦ‌ۚ قَدۡ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىۡءٍ۬ قَدۡرً۬ا (٣)

“Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya diberi-Nya kelapangan dan diberi-Nya rezeki yang tidak diduga-duga. Siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya dijamin-Nya, sesungguhnya Allah sangat tegas dalam perintah-Nya dan Dialah yang mentakdirkan segala sesuatu.”

Di akhirat Allah SWT menjanjikan bagi mereka kemenangan di surga dan pembebasan dari api neraka dan yang lebih besar dari itu, yaitu keridhaan Allah pada hari perhitungan di akhirat.

Karena itu, di tengah ragam kesulitan yang dihadapi dalam perjuangan menegakkan hukum-hukum Allah SWT pasti ada jalan keluarnya.

Inilah bentuk pertolongan Allah SWT bagi orang-orang yang menolong agamaNya atas dorongan takwa dan saat kemenangan itu tiba, yakni diterapkannya aturan Allah SWT dalam seluruh aspek kehidupan, maka hari raya kaum Muslimin akan dipenuhi kebahagiaan lahir dan batin. Kaum Muslimin akan hidup dalam kemuliaan bukan penindasan apalagi kezaliman.


Oleh: Nabila Zidane
(Analis Mutiara Umat Institute)
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar