Topswara.com -- Suami selingkuh itu nyata berserakan adanya. Tidak terkecuali ikhwan para pengemban dakwah. Banyak istri mengeluh, menemukan chat-chat mesra suami dengan para wanita. Entah dengan teman kerja, teman sekolah, teman masa kecil, teman di dunia maya atau bahkan dengan mantan-mantannya di masa lalu.
Tidak hanya chating atau bertelepon ria, bahkan ada suami yang tiba-tiba meninggalkan istri dan anak-anaknya selama tahunan. Tanpa kabar. Tanpa talak. Putus komunikasi. Apa dia mengira hati istrinya terbuat dari besi baja?
Tidak. Hati istri bak bola kaca. Kelakuan suami yang demikian akrab dengan wanita lain, tetapi cuek dengan istri sendiri, sungguh telah meremukkan hatinya. Sekali memergoki suami berkhianat, meski hanya dalam bentuk chat mesra, bola itu hancur berkeping-keping. Tidak mudah untuk mengumpulkan puingnya, apalagi membuatnya utuh kembali.
Karena itu, jangan coba-coba menyakiti hati para istri. Jagalah perasaannya dengan tidak melakukan pelanggaran terhadap mitsaqan ghaliza yang telah diikrarkan berdua.
Jangan beri kesempatan hadirnya orang ketiga, karena apapun motifnya akan mengoyak stabilitas hati istri. Juga, merusak ketahanan keluarga yang coba dibangun susah payah. Semoga para suami ingat dengan beberapa hal berikut agar mampu mengendalikan godaan syahwat:
Pertama, hukum interaksi dengan wanita bukan mahram, baik online maupun offline sama saja. Jika tidak ada hajat syar'i, haram berkhalwat dan berikhtilat. Walaupun hanya di ruang maya.
Kedua, suami bisa menyembunyikan pengkhianatan dari istri, tetapi tidak dengan Allah SWT. Istri mungkin tidak selalu melihat, tetapi ada malaikat yang akan mencatat. Menunggu catatan itu dibongkar istri agar punya kesempatan bertaubat, atau dibongkar di akhirat?
Ketiga, jangan jadikan kebolehan poligami sebagai senjata untuk bermain api. Dengan dalih menjajaki kemungkinan menikah lagi, lalu menyambut hangat tebaran pesona para wanita yang siap menjerat. Lalu apa bedanya dengan para penggiat khalwat alias pacaran?
Keempat, bersahabatlah dengan istri, jangan anggap dia sebagai beban hidup. Apalagi menganggapnya sebagai istri tak berguna dan tidak merasa perlu bekerjasama dengannya. Saling terbuka, jangan menyimpan rahasia. Bukankah dulu suami yang meminta istri menggenapi separuh agamanya? Kini, sedikit saja kekurangan istri, mengapa suami tega mengkhianatinya?
Kelima, naluri istri sangat lembut, tetapi sangat kuat. Jangan mencoba berkhianat. Mudah bagi Allah SWT. untuk membongkarnya. Biasanya melalui feeling istri yang dibimbing Allah untuk mengetahui tindak-tanduk suaminya yang melanggar hukum syarak. Cepat atau lambat, perbuatan maksiat akan tercium juga.
Keenam, hargai pendapat istri. Ketika memergoki suami selingkuh, jelas saja istri marah besar. Ngamuk dan meminta pertanggung jawaban suami. Jangan mencoba mengelak. Terimalah risiko, karena itulah bentuk kasih sayang istri kepada suami. Menasihati agar meninggalkan kemaksiatan dan kembali tunduk kepada hukum syarak.
Ketujuh, fitnah wanita sangat merusak. Ingatlah, betapa banyak laki-laki jatuh dan terpuruk tersebab fitnah perempuan. Sebab, godaan terdahsyat para suami adalah syahwat. Sungguh, apa yang dimiliki wanita di luar sana, telah ada di dalam diri seorang istri. Jadi, jangan mencari-cari pembenaran untuk menyelingkuhinya. Keutuhan rumah tangga taruhannya.
Oleh: Kholda Najiyah
Founder Komunitas Istri Strong dan Bengkel Istri
0 Komentar