Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

10 Kiat Atasi Rintangan di Bulan Ramadhan


Topswara.com -- Founder Kajian Sholihah, Sleman, DIY, Ustazah Puspita Satyawati membeberkan sepuluh kiat mengatasi rintangan di bulan Ramadhan. 

"Wajar bila ada rintangan di bulan Ramadhan. Karena Allah SWT pun memberi balasan luar biasa bagi ibadah hamba-Nya di bulan ini. Setidaknya ada sepuluh kiat mengatasi aneka rintangan," tuturnya dalam Pengajian Majelis Asy Syifa: Rintangan Bulan Ramadhan? Yuk Kita Hadapi! di Masjid Ar Rohman, Sedayu, Bantul, DIY, Ahad (2/3/2023). 

Ustazah Puspita menyampaikan kiat pertama yaitu menguatkan niat. Ia menyitir Hadis Al-Arbain An-Nawawiyah, “Sesungguhnya setiap amalan tergantung niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan...” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, menentukan target Ramadhan tahun ini. Dari tujuan takwa (QS. Al Baqarah: 183), ia menganjurkan agar 
diturunkan jadi target atau program praktis, misalnya qiyamul lail, membaca Al-Qur'an berapa juz, sedekah harian, hadir majelis ilmu. 

"Agar target tercapai, carilah partner, realistis dengan memperhatikan kapasitas, dan optimis akan dicapai," ujarnya. 

Ketiga, muhasabah “kegagalan” Ramadhan tahun lalu. Puspita menyampaikan, bila rintangan tahun ini sama dengan tahun lalu dan berhasil diatasi, bisa dipraktikkan untuk sekarang. Bila rintangan tetap ada, maka dicari penyebab dan solusi mengatasi.

Keempat, manajemen waktu. Ia menjelaskan, mengatur waktu bisa dengan kuadran prioritas. Ia menyebut teknik manajemen ala Dwight Eisenhower yang  memisahkan aktivitas dalam empat kategori yakni penting mendesak, penting namun tidak mendesak, tidak penting namun mendesak, serta tidak penting dan tidak mendesak.

"Semua dalam kerangka prioritas hukum yang lima (ahkamul khamsah) yaitu wajib, sunah, mubah, makruh, haram. Aktivitas wajib didahulukan dari yang sunah," imbuhnya. 

Kelima, jangan menunda pekerjaan. Menurut ibu beranak tiga ini, menunda pekerjaan dapat berakibat stres dan tidak fokus beribadah Ramadhan. 

"Efek negatifnya adalah menumpuknya pekerjaan dan kita akan kewalahan. Menghilangkan sikap menunda-nunda memang susah, namun bukan berarti tidak mungkin. Fokus pada tujuan, beri penghargaan diri sendiri, selalu berpikir positif," cetusnya. 

Keenam, mengutamakan amalan wajib daripada sunnah. Puspita menyitir hadis bahwa amalan wajib lebih dicintai Allah daripada yang sunah. 

"Setelah yang wajib, hendaknya beramal sunah dan kebaikan lainnya secara konsisten dan kontinyu meski terbilang sedikit secara kuantitas," terangnya.

Poin ini penting diperhatikan sebab menurutnya, agar semangat dan kekuatan beribadah khususnya di hari-hari akhir Ramadhan terus terjaga dalam kualitas dan kuantitas yang baik.

Ketujuh, mengingat amalan itu tergantung pada akhirnya agar semangat terjaga bahkan semakin membara di akhir Ramadhan. Ia menunjuk sabda Rasulullah SAW, “Sesungguhnya amalan itu (tergantung) penutupnya." (HR Bukhari).

Kedelapan, mengingat keterbatasan umur. Ia mengungkapkan, seorang hamba hendaknya menyadari umurnya hanya beberapa waktu, hari-hari yang dilewati begitu cepat berlalu seperti kilauan kilat. Dan tidaklah hari berlalu kecuali pahala kebaikan bagi orang yang berbuat ihsan, dan akan menjadi penyesalan bagi yang lalai. 

"Hendaknya banyak mengingat kematian seperti sabda Rasulullah SAW, 'Perbanyaklah mengingat penghancur kelezatan (kematian)' (HR. Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah)," ucapnya. 

Kesembilan, memperbanyak tobat dan istighfar. Ia mengutip pendapat Ibnu Katsir, “Barangsiapa yang menghiasi dirinya dengan memperbanyak istihgfar, maka Allah mempermudah rezekinya, urusannya, serta menjaga kekuatan jiwa dan raganya." 

"Mari perbanyak tobat dan istighfar, semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada kita untuk terus beramal shalih di bulan mulia ini," ajaknya. 

Kesepuluh, berdoa dan memohon kemudahan kepada Allah. Puspita membeberkan, manusia butuh pertolongan Allah. Jika hanya mengandalkan diri, ibadah menjadi sulit dijalani sebab ia lemah dan terbatas. 

"Hendaknya bertawakal kepada Allah dalam menjalani ibadah Ramadhan. Teruslah berdoa agar kita mudah menjalani berbagai ibadah. Pun memohon  taufik-Nya agar  istiqamah hingga akhir Ramadhan dan di bulan-bulan berikutnya," pungkasnya. [] Alfia Purwanti
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar