Topswara.com -- Memang anak-anak belum diwajibkan menunaikan puasa (shaum) Ramadhan, namun tidak ada salahnya mereka dididik sejak dini agar ketika sudah aqil baligh dapat menegakkan rukun Islam ke-4 tersebut. Berikut beberapa tips mendidik anak puasa Ramadhan, semoga dapat membantu.
Pertama, jelaskan kewajiban puasa Ramadhan dengan bahasa yang mudah dimengerti anak-anak dari sekarang. Salah satunya bisa dengan cara bercerita kisah Rasulullah SAW dan para shahabat dalam menyambut Ramadhan serta ibadah-ibadah yang dilakukan di bulan penuh berkah tersebut. Atau lebih praktisnya, bacakan saja buku-buku cerita tentang Ramadhan untuk anak-anak, sudah banyak beredar kok di toko buku.
Kedua, semarakkan suasana rumah jelang Ramadhan dengan segala pernak-pernik yang ceria. Misal dengan menggantungkan karton warna warni bertuliskan “Marhaban Yaa Ramadhan (Selamat Datang Yaa Ramadhan)” serta rangkaian balon di berbagai sudut rumah. Karton doa sahur dan doa berbuka pun ada baiknya di tempel di dinding. Dan ajak anak untuk menghafalnya.
Jangan lupa ajak anak berdoa, Allahumma bariklana fii Rajaba wa Sya’baana wabalighnaa Ramadhan (Yaa Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Syakban. Dan temukanlah kami dengan bulan Ramadhan.) Aamiin. Sehingga anak gembira, siap dan berharap dapat bertemu bulan Ramadhan. Namun perasaan yang sama harus lebih dahulu Anda tunjukkan kepada anak.
Ketiga, ajak anak shalat Tarawih berjamaah di masjid sejak malam Ramadhan pertama. Sehingga anak pun dapat melihat keceriaan anak lainnya dalam menyambut Ramadhan.
Keempat, buat suasana sahur yang menyenangkan. Jangankan anak-anak, orang dewasa saja seringkali malas sahur lantaran masih mengantuk. Maka, buatlah susana sahur yang menyenangkan sehingga bisa mengalahkan kantuk.
Misalnya, dengan menyediakan menu kesukaan anak, suasana ruang makan yang berbeda dari biasanya. Serta tayangkan video atau film anak-anak yang islami, yang belum mereka tonton sebelumnya.
Kelima, jangan bosan menjelaskan ulang. Meski sudah dijelaskan jauh hari sebelum Ramadhan, ketika perut mereka lapar terkadang anak akan bertanya-tanya mengapa harus puasa. Dengan sabar dan tak bosan-bosan jelaskan ulang kita puasa karena semata-mata mematuhi perintah Allah SWT.
Berpuasa merupakan kewajiban umat Islam, dan selama bulan Ramadan pahala yang didapatkan umat Islam akan berlipat ganda. Ini akan meningkatkan semangat mereka untuk berpuasa dengan alasan yang benar.
Keenam, jangan dimarahi bila mereka mencuri-curi untuk minum atau makan. Karena tidak kuasa menahan lapar dan haus, terkadang anak akan mencuri-curi untuk meneguk segelas air atau memakan sepotong kue.
Tidak perlu dimarahi, toh mereka memang belum wajib puasa. Tetapi untuk mendidiknya, cukup ingatkan bahwa Allah SWT selalu mengawasi mereka. Dengan begitu, anak yang akan menentukan sendiri bagaimana harus berperilaku. Terus ingatkan setiap kali mereka mengulangi ‘kesalahan’.
Ketujuh, bila anak usianya sudah enam tahun ke atas, motivasi terus anak agar menamatkan puasanya hingga maghrib. Setiap kali menyatakan ingin membatalkan karena tak kuasa menahan lapar atau haus, alihkanlah perhatiannya kepada hal lain yang menyenangkan atau ajaklah tidur. Serta motivasi terus akan keutamaan orang-orang yang puasa.
Kedelapan, saat berbuka, berilah anak minum segelas air dan tiga biji kurma. Selain sunnah, ini juga bermanfaat bagi kesehatan lambung dan berfungsi menekan nafsu makan agar tidak berlebihan saat makan berat usai shalat Maghrib. Karena bila terlalu kenyang akan membuat anak malas shalat Isya dan Tarawih berjamaah di masjid.[]
Oleh: Joko Prasetyo
Jurnalis
0 Komentar