Topswara.com -- Senja menjelang menggulung hari.
Waktu berputar pada porosnya.
Membawa zaman pada kisah-kisah barunya.
Semua manusia berharap kehidupan yang lebih baik,aman, dan sentosa.
Tanpa air mata dilema dan derita
Begitulah harapan manusia kini, ketika dunia sedang tidak baik-baik saja. Manusia berharap derita akan segera usai, tergantikan dengan kehidupan yang lebih baik, karena pada faktanya hari ini tidaklah lebih baik dari hari kemarin.
Dewasa ini banyak sekali fakta yang memaparkan tentang moral para pemuda yang kian kritis, mulai dari pembullyan terhadap nenek-nenek, tawuran antar remaja, juga banyaknya pelajar yang melakukan seks bebas sampai mengajukan dispensasi nikah karena terlanjur hamil diluar nikah, bahkan melakukan aborsi.
Banyak sekali pemuda yang terjerat narkoba baik mengedarkan maupun mengkonsumsinya. Dan yang terbaru, CNN Indonesia melaporkan bahwa terdapat kasus penganiayaan anak pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo terhadap putra petinggi GP Ansor, Cristalino David Ozora memasuki babak baru.
Penganiayaan secara brutal ini terjadi di sebuah perumahan di Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Senin (20/02/2023) pukul 20.30 WIB. Pacar mario adalah yang diklaim menjadi alasan Mario melakukan kekerasan terhadap David.
Karena diduga David telah melakukan pelecehan terhadap pacar Mario dan saudara berinisial APA yang menjadi saksi baru atas pelecehan tersebut mengadukan kepada Mario, kemudian Mario mengkonfirmasikan kepada pacarnya dan pacarnya membenarkannya yang membuat tersangka (Mario) emosi dan mengajak korban untuk bertemu hingga terjadilah penganiayaan tersebut.
Dari kasus tersebut menunjukkan bahwa pemuda pada zaman sekarang sangat minim adab, meluapkan emosi tidak pada tempatnya yang bahkan hanya karena hal sepele, sampai menyakiti orang lain tanpa rasa belas kasih. Kasus semacam ini tidak hanya terjadi sekali dua kali namun sudah mengguyur deras di tanah air ini.
Banyaknya kasus seperti ini disebabkan negara yang menerapkan sistem kapitalisme, yang menjamin kebebasan berekspresi yang berselimut HAM sehingga dengan jaminan ini banyak pemuda yang berbuat semaunya sendiri dan berperilaku amoral. Padahal para pemuda adalah harapan umat untuk menjadikan kehidupan ini lebih baik dan lebih maju.
Masa muda adalah masa-masa golden age, masa tingginya idealisme, dan masa muda adalah masa yang menggebu-gebu dalam fase kehidupan manusia. Dan di masa inilah seharusnya para pemuda berkontribusi sebanyak-banyaknya untuk kehidupan yang lebih baik, menjadi insan yang bermanfaat terhadap sesamanya.
Namun mengapa pemuda sekarang sulit untuk diajak pada kebaikan? Padahal Allah telah menciptakan fitrah manusia cenderung pada kebaikan. Hal ini menggambarkan bahwa ada yang salah dalam sistem kehidupan saat ini, salah satunya adalah kegagalan pendidikan, yang mana peran agama dalam kehidupan dikerdilkan bahkan disingkirkan.
Para remaja tidak dibekali dengan pendidikan agama yang cukup sehingga tidak terbentuk anak didik yang beriman, bertakwa, dan berakhlak yang baik, hingga terjadilah banyaknya kasus-kasus kekerasan di antara para pemuda.
Di samping itu pula peran orang tua dan keluarga yang lemah dalam mendidik anak-anaknya untuk meninggikan moral. Para orang tua terkadang hanya menuntut anak supaya belajar yang tekun dalam hal ilmu yang bisa mengantarkan anak kepada kesuksesan karirnya, hingga banyak pemuda yang berprestasi namun sedikit moral yang dimilikinya. Demikian juga lingkungan yang kurang baik bisa mempengaruhi pemuda, karena perilaku seseorang cenderung mengikuti yang ada di sekitarnya.
Semua itu adalah buah dari sistem yang memisahkan agama dari kehidupan, sehingga agama hanya sekedar spiritual dan tidak dijadikan pedoman dengan aturan yang dibuat sendiri oleh manusia yang akalnya terbatas. Karena keterbatasan akal tersebut manusia tidak mengetahui hakikat dirinya sendiri.
Yang mengetahui hakikat manusia hanyalah Penciptanya yakni Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karenanya bila kehidupan ini diatur oleh aturan sang Pencipta akan menjadi lebih baik dan Islam menjadikan aqidah Islam sebagai asas pada segala aspek kehidupan.
Sehingga tiap individu memahami bahwa tujuan hidup ini adalah untuk beribadah pada Allah dan mereka menyadari bahwa di dunia ini adalah untuk menanam banyak kebaikan untuk bekal di akhirat kelak.
Dengan begitu terbentuklah individu-individu yang beriman, bertakwa, senantiasa berperilaku baik, dan menjauhi yang buruk sesuai dengan aturan Allah dan rasul-Nya. Dan hal ini terbukti selama tiga belas abad lebih ketika diterapkannya sistem Islam di muka bumi.
Dalam sistem inilah banyak lahir para pemuda luar biasa yang senantiasa berkontribusi baik dalam kehidupannya perannya sebagai architect of change.
Karena keimanannya yang kuat dan berprinsip dalam kehidupannya, para pemuda tidak pernah melakukan kerusuhan, kekerasan, dan lain sebagainya. Namun senantiasa melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik dari sebelumnya, imannya senantiasa terealisasikan dan semakin kuat.
Dengan sistem Islam yang telah terbukti kesempurnaannya maka sudah seharusnya sistem ini dikembalikan dan diperjuangkan agar segala problematika di muka bumi dapat terselesaikan dengan tuntas dan membawa pada kehidupan yang lebih baik.
Wallahu A'lam Bi Ash-Shawab
Oleh: Nabila Inas
Aktivis Pelajar Peduli Bangsa
0 Komentar