Topswara.com -- Barusan gerimis meringis
Menertawakan diriku yang selalu terpaku menumpuk harta tiada selesainya
Sudah dikasih posisi jabatan mentereng
Selalu saja ingin terlihat keren dan beken modal pamer
Barusan gerimis membawa kabar miris
Menangisi diriku yang terus terpaku berpikir menimbun kekayaan
Sudah dijadikan abdi negara
Selalu saja berpikir bagaimana cara mendapatkan harta dari arah mana saja
Barusan gerimis menginformasikan sesuatu magis
Menampar diriku yang terlupa tujuan hidup di dunia
Sudah dijadikan publik figur yang tidak pernah ditegus
Selalu saja ingin terus jauh dari Allah Sang Pencipta
Barusan gerimis tanpa rasa kompromistis
Menghujani diriku dengan titik-titik yang menyakitkan kulit
Sudah diberi banyak nikmat penuh hikmat
Selalu saja tidak pernah taat hidup bergumul maksiat
Barusan gerimis tampaknya apatis
Mengacuhkan diriku sendiri bersama setumpuk bangkai dunia
Sudah dienakkan dengan gaji jutaan
Selalu saja merasa hebat dan mengkhianati rakyat
Barusan gerimis begitu menangis
Menyaksikan diriku yang bingung menyelamatkan kekuasaan
Sudah digaji rakyat yang melarat dan di pundak penuh amanat
Selalu saja ingin berkhianat untuk rakyat
Barusan gerimis mengiris-iris
Lentingan tak-tik-tak-tik suaranya kian cepat
Seolah gerimis memeras jiwa dan menggoncang suasana bahana
Seolah gerimis ingin mengingatkan jika terlalu bodohnya diriku yang selama ini lebih suka pamer harta kaya daripada karya
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media Pusat Kajian dan Analisis Data
0 Komentar