Topswara.com -- Analis Mutiara Umat Institute Divisi Politik Perempuan dan Anak Nabila Zidane mengungkapkan bahwa salah satu kunci sukses menulis adalah sabar membaca dan terus latihan.
“Salah satu kunci untuk sukses menulis adalah sabar membaca demi memperbanyak wawasan. Sabar latihan, latihan dan latihan,” tuturnya dalam kelas Literasi-17: Ingin Menulis? Ya Tulis Saja! di WAG komunitas Sahabat Surga Cinta Qur’an (SSCQ), Senin, (30/1/2023).
Mbak Nabila sapaan akrabnya mengatakan, awal belajar menulis bisa berupa tulisan pendek. Seiring dengan bertambahnya wawasan, maka tulisan akan berkembang dengan sendirinya. Makanya, penulis wajib rajin membaca. Terlebih sering membaca tulisan senior lalu Amati, Tiru dan Modifikasi (ATM). Bukannya malah minder dan merasa tidak bisa.
“Mulailah menulis, apa pun! Jangan Menjadi 'Perfectionist’ di awal-awal menulis. Tulislah apa pun. Dengan topik dan data apa pun. Atau dengan cerita apa pun. Tak ada aturan yang pasti dalam menulis, apalagi menulis tulisan pertamamu. Gak jauh beda rasanya dengan menulis status di dinding facebookmu,” katanya.
Ia menjelaskan, seorang penulis harus mempunyai tujuan dan komitmen yang jelas. Tujuan menulis adalah untuk mengungkapkan fakta-fakta, perasaan, sikap, dan isi pikiran secara jelas dan efektif kepada pembaca. Karena itu menulis merupakan pekerjaan yang memerlukan waktu dan pemikiran, bukan suatu permainan atau rekreasi. Sebagai suatu pekerjaan, harus dilakukan dengan dorongan yang kuat atau komitmen.
“Membangun komitmen itu penting. Tanpa komitmen, semangat menulis mudah patah dan berhenti di tengah jalan. Sebagaimana kita berkomitmen mempersembahkan diri berdakwah dan berjuang di jalan Allah. Andaikan komitmen itu hilang, maka bisa dipastikan perjuangan dakwah akan lenyap dan tenggelam. Pun sama dengan menulis. Sebab, menulis adalah berdakwah dengan pena," jelasnya.
Ia melanjutkan, dengan menulis seorang hamba dapat menyiarkan nilai-nilai kebaikan dan mewariskan ilmu pengetahuan kepada generasi selanjutnya.
“Satu kalimat inspirasi yang menjadi motivasi terbesar saya, "Satu peluru bisa menembus satu kepala. Satu tulisan bisa menembus berjuta-juta kepala". Juga ini, "Apabila kau bukan anak raja, dan juga bukan anak ulama besar, maka menulislah!". Dan menjadi penulis dapat menjadi salah satu penyebab bagi seorang muslim masuk surga di akhirat kelak,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa menulis memberikan kesempatan sebesar-besarnya untuk meraih pahala dan memenangkan opini Islam di jagat maya. Tapi tetap harus jaga niat bahwa menulis itu demi mendapatkan ridha Allah semata. "Dengan menulis, siapa pun bisa membaca tulisan kita, jangkauannya juga lebih luas, opini Islam mudah tersebar," yakinnya.
"Jika para pengemban kebatilan begitu getol menyebarkan pemikiran sesat, lantas mengapa kita masih enggan melawan pemikiran mereka dengan ideologi Islam yang kita punya? So, masih malas nulis? Di luar sana ide-ide batil masih bertebaran, ambillah peran! Kalau bukan sekarang, kapan lagi? Yuk nulis,” pungkasnya.[] Isty Da’iyah
0 Komentar