Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Laju Stunting Makin Genting


Topswara.com -- Pengertian stunting dikutip dari Peraturan Presiden Republik Indonesia  Nomor 72 Tahun 2021 adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang kesehatan.

Stunting atau gagal tumbuh pada anak sendiri menjadi masalah yang serius di ngeri ini terutama bagi kota Bekasi, berbagai upaya pun telah disiapkan untuk menekan laju angka stunting yaitu dengan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Bekasi. 

Menurut Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto Tjahyono peran Pemerintah Kota Bekasi untuk menurunkan angka stunting telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu (TribunBekasi.com 04/02/2023).

Memang untuk jumlah angka stunting yang terjadi di Kota Bekasi pada 2022 mengalami penurunan dengan jauh lebih rendah dibandingkan dengan target RPJMD di tahun 2022 lalu yakni 9,8 persen. Sedangkan untuk tahun 2023 kembali mengalami kenaikan. 

Adapun langkah yang diberikan untuk mengatasinya yaitu melalui pemberian suplemen gizi berupa tablet tambah darah (TTD). TTD ini dengan target ibu menyusui melalui promosi dan konseling menyusui. Kemudian ada promosi dan konseling pemberian makan bayi dan anak (PMBA) (TribunBekasi 04/02/2023).

Penyebab Utama Stunting

Beraneka ragam program untuk mengatasi stunting pemerintah luncurkan guna  menurunkan prevelensi angka stunting. Seperti program sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting dan berbagai bantuan berupa sembako atau uang tunai untuk memperbaiki gizi keluarga.

Namun kenyataanya belum cukup memberi solusi yang berdampak besar bagi penyelesaian stunting, hal ini karena akar masalah dari stunting adalah faktor kemiskinan. 

Permasalahan utama stunting sangatlah erat kaitannya dengan kemiskinan yang merajalela di negeri. Banyak rakyat yang harus berjuang mati-matian untuk mendapatkan penghasilan dengan jumlah tidak seberapa, mejadi hal wajar jika rendahnya pendapatan berpengaruh pada kondisi gizi anak-anak yang dalam masa pertumbuhan. 

Bisa dibayangkan bagaimana keadaan rakyat dengan penghasilan rendah untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari, hidangan bergizi saja merupakan sajian mewah bagi rakyat kecil. 

Sebagai negara kaya akan SDA sejatinya Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya secara menyeluruh, namun sayangnya kekayaan alam yang melimpah ruah tidak bisa dinikmati oleh seluruh rakyat. Karena telah diserahkan kepada swasta untuk mengelolanya, alhasil keuntungannya lari ke kantong para kapitalis. 

Ibarat ayam mati di lumbung padi potensi SDA yang kaya raya tidak membuat rakyatnya berkecukupan justru rakyatnya terancam bahaya kesehatan karena keliru dalam tata kelola sumber daya alam.

Cengkeraman kapitalis membuat kondisi negeri ini kian karut marut. Ditambah lagi, berbagai kebijakan berpihak kepada korporat yang menjadi penyebab kemiskinan sistematis. Kemudian pendistribusian kekayaan yang tidak merata membuat kekayaan alam negeri ini hanya dikuasai beberapa orang saja. 

Negara saat ini hanya sebagai regulator dengan membuat kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada pengusaha maka wajar jika kekayaan negeri ini hanya dinikmati segelintir orang, begitulah sistem ekonomi berbasis kapitalisme bekerja. Hal ini mengakibatkan kemiskinan yang sistematis. 

Mengatasi dan mencegah stunting tidak bisa diubah hanya dengan program-program bantuan saja, akan tetapi harus melalui perubahan sistem yang telah mencengkeram negeri ini yaitu kapitalisme. 

Negara Kunci Utama Atasi Stunting

Dalam Islam keberhasilan generasi sangatlah penting hal ini tercantum dalam QS. An- Nisa : 9 seperti berikut :

"Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar."

Maka dari itu persoalan kekurangan gizi yang menimbulkan stunting harus terurai demi tercipta generasi yang gemilang. Dalam sistem Islam upaya mencegah stunting dapat ditempuh melalui jalan sebagai berikut :

Pertama, penerapan sistem ekonomi berbasis syariat Islam yaitu dengan mengelola sumber daya alam dengan mengatur kepemilikan umum dan  negara agar terpenuhinya kebutuhan pokok rakyat.

Kedua, negara memfasilitasi lapangan pekerjaan bagi para kepala keluarga supaya dapat memberi nafkah kepada keluarganya dengan gizi dan nutrisi yang cukup.

Ketiga, negara membangun infrastruktur publik yang memadai seperti kesehatan dan pendidikan agar seluruh rakyat mendapatkan pelayanan yang terbaik, murah, mudah atau bahkan gratis. 

Negara tidak akan mengalami defisit untuk menghidupi rakyatnya sebab APBN dalam sistem Islam memiliki banyak sumber pemasukan yaitu dari harta jenis al milkiyatul ammah (harta milik umum/ public property) dan harta al milkiyatul daulah (harta milik negara/ state property) akan menggantikan sumber pemasukan dari pajak dan utang yang selama ini jadi andalan.

Dengan cara mengubah paradigma mengenai fungsi negara maka penyakit kronis stunting, kemiskinan, dan kelaparan dapat dituntaskan. Penerapan sistem kapitalisme hanya beban bagi masyarakat. 

Selama sistem digunakan dalam kehidupan maka akan terus menjerat generasi yang cerdas akalnya, sehat badannya, serta hati yang bersih sulit terwujud. Hanya dengan Islam mampu membentuk generasi berkualitas yang berfikir cemerlang. Wallahu a'lam bish shawab.


Oleh: Heny Era
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar