Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Potret Majunya Teknologi Tanpa Diiringi Ilmu


Topswara.com -- Di balik kecanggihan teknologi yang tinggi, Indonesia terancam  rusaknya moral generasi. Bagaimana tidak, saat ini bangganya dunia internasional dengan semakin cepatnya arus meningkatnya globalisasi teknologi namun di balik semua itu kecemerlangan berpikirpun semakin meredup. 

Jika kita lihat saat ini banyaknya aplikasi-aplikasi yang disuguhkan oleh media teknologi, namun sangat sedikit sekali untuk dapat diambil manfaatnya. Banyaknya generasi khususnya generasi muda yang akhirnya gagal paham dalam bertingkah laku, diawali dengan kurangnya pengawasan orang tua atau bahkan hanya karena penasaran semata.

Dikutip dari Kompas.tv Makassar (10/1/2023) Ditemukan seorang anak laki-laki bernama Muh Fadli Sadewa (11)  dalam keadaan tewas mengenaskan, setelah dinyatakan hilang sejak minggu (8/1). 

Hal inipun sudah diserahkan ke Polrestabes Makassar AKP Jufri Natsir, beliaupun mengungkapkan sudah menangkap pelaku penculikan dan pembunuhan, diketahui para pelaku adalah seorang pelajar dikota Makassar yang berusia 17 tahun dan 14 tahun. 

Terkait hal ini, Natsir mengatakan motif para pelaku awalnya membuka akun Facebook membuka iklan penjualan organ tubuh manusia dan terobsesi uang banyak, dan dari sanalah akhirnya pelaku mencari organ tubuh manusia.

Jika kita amati, semua rentetan kebobrokan berpikir yang mengakibatkan rusaknya moral dan hilang nilai-nilai akidah, seharusnya mendapatkan perhatian sangat khusus dari pemerintah apalagi negara. 

Karena semua ini bukan hanya dari sisi kurangnya pengawasan atau abainya para orang tua ataupun para pendidik, melainkan kewajiban negara dalam memberikan perhatian dan juga tanggung jawabnya kepada rakyat dan semua itu hanya akan ada pada jiwa seorang pemimpin yang jujur dan amanah.

Seorang YouTuber Ria Ricis bersama sang suami Teuku Ryan yang ramai dibicarakan karena aksinya naik jetski sembari mengendong bayinya tanpa pelampung. Sontak saja peristiwa ini banyak mendapat sorotan, hingga warganet meminta Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim untuk mengklaim Ricis sebagai warga negara. 

Sangat disayangkan, alangkah baiknya jika publik figur itu bisa menjadinya pola sikap dan pola pikirnya sebagai contoh, karena sudah sepatutnya memberikan tontonan atau sedikit maklumat yang dapat diambil hikmah dan ibrahnya, dan semua itu lagi-lagi tidak akan tersadarkan jika dalam dirinya tidak tertanam nilai-nilai tsaqafah islam yang mendalam, seyogyanya generasi itu pengikut, jika yang diikutinya seorang yang berakhlak, sudah pasti akan melahirkan pengikut yang berakhlak pula. Kompas.com (10/1/2023)

Sudah sepatutnya kita sebagai umat Nabi Muhammad shalalahu alaihi wassalam mengikuti risalah rasulullah, karena disanalah terlahir contoh tauladan terbaik yang sudah Allah SWT tetapkan sebagai Nabi terakhir yang membawa rahmat bagi seluruh umat manusia.

Sebagaimana Allah subhanahuwa wata'ala berfirman (QS Annisa : 59)  Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya."

Syeikh Taqiyuddin An Nabhani dalam kitab Nidzomul Islam menjelaskan  bahwa Allah SWT menciptakan manusia, alam semesta, dan kehidupan sebagai bukti wujud keberadaan sang pencipta, dan semua itu hanya bisa diyakini dengan adanya keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT. 

Karena akidah adalah pemikiran menyeluruh dan mendasar tentang alam semesta, manusia dan hidup dan apa-apa yang sebelum kehidupan dan setelah kehidupan serta hubungan ketiganya (uqdatul qubra). 

Di mana sebelum kehidupan manusia diwajibkan meyakini adanya Allah SWT sebagai sang pencipta, pencipta manusia alam semesta dan hidup yang semua itu harus berjalan dengan segala perintah dan larangan-Nya dan akhirnya ada hari sesudah yaitu hari kiamat, untuk mempertanggungjawabkan seluruh perbuatan yang telah dilakukan didunia. 

Semua itu hanya akan terjadi jika adanya perubahan berpikir yang menyeluruh mendasar yang mampu merubah pemahaman yang akhirnya dapat merubah tingkahlaku dan menjadikan kebangkitan berpikir. 

Manusia diciptakan Allah SWT dengan segala potensi hidupnya yang meliputi kebutuhan jasmani dan naluri, yang semua memiliki karakter dan pemenuhan yang berbeda pula, Kelebihan dari semuanya, manusia dapat memproses terjadinya akal, untuk dijadikan sebagai tolok ukur berpikir yang sesuai dengan syariat. 

Potensi atas akal, wajib manusia jadikan sebagai penentuan apa saja yang dapat terjangkau oleh akal dan apa saja yang tidak dapat terjangkau dengan akal. Karena akal hanya akan menjangkau sesuatu yang terindra, bukan untuk mengindra wujud Allah SWT.

Oleh karena itu, manusia adalah makhluk yang serba terbatas, lemah dan serba kurang. Jadi jika saat ini dangkal dan bobroknya keimanan bahkan hilangnya rasa 'takut' seseorang kepada Allah subhanahuwa wataa'ala berawal dari kuatnya arus liberalis sekulerisme yang kian tajam, mencabik-cabik jiwa-jiwa generasi.

Umat Islam yang bersatu pasti mampu merobohkan sistem kufur yang menjadi biangkerok kehancuran dan berbagai malapetaka ini, satukanlah visi dan misi bersama dengan sekuat tenaga hingga dengannya kita mampu membangkitkan kembali kejayaan Islam hingga keseluruh dunia dengan naungan khilafah. AllahuAkbar


Oleh: Maya Ernita Sari Lubis
Pegiat Literasi Islam Kota Medan
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar