Topswara.com -- Berbicara tentang remaja atau pemuda, harapan terbesarnya adalah pemuda yang tangguh, cerdas dan shalih atau shalihah. Kita sebagai orang tua sangat berharap agar anak kita qurataa'yun, pemuda yang bahagia dunia dan akhirat.
Tetapi harapan itu sangat sulit untuk dicapai, apalagi di dalam sistem sekulerisme kapitalistime saat ini. Remaja saat ini lebih memilih kenyamanan dan kebahagiaan tanpa harus bersusah-payah terlebih dahulu.
Di era sekarang prestasi ataupun kecerdasan tidak terlalu dibutuhkan, cukup dengan membuat konten-konten yang menarik perhatian publik dengan followers yang sebanyak-banyaknya akan menghasilkan materi. Para remaja ini krisis pemahaman sehingga tidak bisa memilah dan memilih dengan apa yang dilakukannya.
Seperti yang dilansir dari REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Seorang remaja berinisial M tewas usai menghentikan paksa satu unit truk yang tengah melaju dari Exit Tol Gunung Putri, Desa Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Padahal Pemerintah Desa Gunung Putri telah melakukan pengawasan agar tidak ada kejadian penghentian paksa truk oleh remaja dan anak-anak.
Kades Gunung Putri, Daman Huri, mengakui selama beberapa bulan terakhir pihaknya melakukan pengawasan melalui CCTV Exit Tol pada malam hari. Namun, peristiwa tertabraknya M pada Sabtu (14/1/2023) terjadi pada siang hari.
Miris sekali pemuda tidak mempunyai visi yang baik untuk berkontribusi baik untuk diri sendiri ataupun untuk kepentingan umum. Hanya materi yang ada di minset mereka, ini berbanding terbalik dengan pemuda di masa kejayaan Islam.
Pemuda yang terdidik dan fisik yang kuat tidak ada kata malas hanya berleha-leha seperti di masa kini. Pemuda taat dan jiwa pejuang yang tinggi demi kejayaan Islam, seperti sosok seorang Muhammad Al Fatih yang mampu menaklukan Konstantinopel. Hari ini sosok itu tidak ditemui walau hanya dari sisi semangatnya saja atau kegigihanya .
Apa yang salah dengan pemuda kita ini?
Pastinya karena pendidikan di rumah, masyarakat, dan sistem yang tidak sesuai dengan fitrahnya. Dan tidak ada periayahan yang benar, dari penguasa mereka sibuk dengan kepentingan masing-masing yang menguntungkan mereka. Maka akibatnya pemuda lepas kendali dan tidak terarah.
Tetapi perlu diperhatikan juga rusaknya pemuda hari ini bisa jadi karena tekanan ekonomi yang semakin hari semakin buruk, dan pemicunya karena gaya hidup.
Dalam Islam seorang pemuda sangat diperhatikan, mereka dibina dengan baik, diarahkan kepada ketaatan dan keimanan kepada Sang Khalik. Apalagi dari sisi pendidikan mereka sangat diperhatikan dengan serius bahkan dijamin oleh penguasa. Sehingga pada masa kejayaan Islam para pemuda sangat berkualitas. Banyak melahirkan para pejuang Islam, para mujtahid, para ahli dari berbagai profesi hingga para hafidz.
Wallahu a'lam bishawab.
Oleh: Maryatiningsih
Aktivis Muslimah
0 Komentar