Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Pemuda Pemimpin Umat, Pembela Islam


Topswara.com -- Peran pemuda generasi pemimpin umat yakni sebagai garda terdepan tonggak perubahan hakiki. Namun faktanya, pemuda saat ini jadi korban sistemis yang terus dibombardir dengan ghazwul fikr dan ghawuts tsaqafi baik dari Barat sampai ke Timur. 

Miris dan ironis di negeri mayoritas Islam yang tak mampu membendung bahkan menjadi agen of change sifat destruktif kapitalistik.

Pemuda harapan bangsa menjadi motor penggerak kemuliaan suatu negara, melalui kekuasaanlah akan terwujud generasi yang kokoh dan tangguh menghadang berbagi kerusakan pola pikir dan tingkah laku. 

Menurut Ustadazah Ratu Erma  Rahmayanti seorang Aktivis dakwah Islam pada media Al wa’ie edisi Jumadil Akhir 1-31 Januari 2023 mengatakan : ”Fenomena pemuda saat ini bisa dikatakan bahwa ada fakta fabrikasi atau industrialisasi yang mencetak pemuda muslim abai dan alai”. Abai terhadap agama Islam dan alai dengan meniru gaya hidup bebas ala-ala Barat.

Watak sekuler menjangkiti pemuda bahkan merebak tumbuh subur di seluruh dunia, profil pemuda yang nampak saat ini yakni lemahnya iman akibat degradasi akidah, buta syariat Islam, adabnya rendah, individualis, kurang pendidikan dan keterampilan, kesehatannya tidak terjamin, pelaku dan korban kriminalitas, mental illnes, insecure dan masih banyak penyakit lainnya.

Semakin parah lagi, sistem demokrasi liberal memberdayakan pemuda sebagai aset melanggengkan hegemoni kapitalisme dalam politik, ekonomi, dan sosial budaya. Pemuda menjadi santapan empuk Islam moderat dan diracuni stigmatisasi radikalisme dan intoleransi akan bahaya syariat Islam dan digiring untuk menjauh dari Islam kaffah. 

Grand design pemberdayaan pemuda ala PBB dengan pemuda UN Youth dengan program berkelanjutan SDGsnya.
Fenomena potret pemuda yang dibajak oleh para kolonialis, orientalis, dan penentu kebijakan global. Muru’ah pemuda tergadaikan atas nama budaya. 

Potensi pemuda dibelokkan atas nama moderasi. Jalan hidup shirathal mustaqiim terasingkan dan dibuang sejauh-jauhnya.

Berkebalikan dengan Islam, pemuda sebagai agent of change merupakan aset, harta, mutiara umat Islam. Melalui pola pikir kritis akan tertuang berbagai ide kreatif dakwah Islam yang agung, dengan pemahaman kaffah akan membendung pengaruh negatif asing, menjaga adab berbudi pekerti luhur dengan memancarkan kepribadian Islam. 

Gambaran pemuda taat syariat Islam dan mencintai Allah SWT dan Rasulullah dan menjadikan Islam sebagai way of life.
Di antara tujuh golongan yang dinaungi Allah adalah pemuda yang tumbuh dalam ibadah/ketaatan kepada Allah.

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللَّهُ فِى ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ … وَشَابٌّ نَشَأَ فِى عِبَادَةِ رَبِّهِ

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dalam naungan (Arsy-Nya) pada hari yang tidak ada naungan (sama sekali) kecuali naungan-Nya: …Dan seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah … “

Syaikh Salim Al-Hilali berkata, “Hadis ini menunjukkan keutamaan pemuda yang tumbuh dalam ketaatan kepada Allah sehingga dia selalu menjauhi perbuatan maksiat dan keburukan (Bahjatun Nadzhirin Syarh Riyadhush Shalihin, 1/445, Syekh Abu Usamah Salim bin Ied Al-Hilaliy)

Imam Abul ‘Ula al-Mubarakfuri berkata, “Dalam hadis ini Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan penyebutan “seorang pemuda” karena usia muda adalah masa yang berpotensi besar untuk didominasi oleh nafsu syahwat. 

Disebabkan kuatnya pendorong untuk mengikuti hawa nafsu pada diri seorang pemuda, maka dalam kondisi seperti ini untuk berkomitmen dalam ibadah (ketaatan) kepada Allah tentu lebih sulit dan ini menunjukkan kuatnya nilai ketakwaan dalam diri orang tersebut.” (Tuhfatul Ahwadzi Jâmi’ At-Tirmidzî (7/57))

Islam memang memberikan perhatian besar terhadap pemuda. Islam memerintahkan hal-hal yang mendatangkan kebaikan bagi seorang pemuda muslim sekaligus menjelaskan keutamaan besar bagi seorang pemuda yang memiliki sifat yang disebutkan dalam hadis ini, yakni senantiasa dalam ketaatan kepada Allah.

Dalam hadis lainnya, Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda,

«إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ لَيَعْجَبُ مِنَ الشَّابِّ لَيْسَتْ لَهُ صَبْوَةٌ»

“Sesungguhnya Allah Taala benar-benar kagum terhadap seorang pemuda yang tidak memiliki shabwah.” (HR Ahmad dan Ath-Thabrani)

Artinya pemuda yang tidak memperturutkan hawa nafsunya, dengan dia membiasakan dirinya melakukan kebaikan dan berusaha keras menjauhi keburukan (Faidhul Qadiir Syarah Al-Jami’ Ash-Shagir).

Pada masa Abasiyah kita mengenal Shalahuddin Al Ayyubi yang menaklukkan Baitul Maqdis. Pada masa Utsmani kita dibanggakan dengan sosok Muhammad Al Fatih penakluk Konstantinopel. Sosok pemuda visioner dan pioner perubahan. Akidah dan syariah Islam terjaga, pemikiran, perasaan dan perilaku mereka terjaga untuk mendakwahkan islam ke seluruh penjuru dunia.

Pemuda harapan yang tangguh dan terjaga gharizah na’u nya, tidak mudah tersulut hawa nafsunya dan terjebak syahwatnya. Berkarakter islami dan pantang menyerah menyumbangkan ide pikirannya untuk memuliakan islam dan menjadikan Al Qur’an As Sunnah sebagai GPSnya kemanapun melangkah. 

Gambaran hakiki sosok pemuda menurut nash diatas hanya ada dalam sistem islam yang agung. Penerapan aturan sistemik dari institusi Kekhilafahan akan menjaga aset islam dari rusaknya sekulerime dan khalifah sebagai pemimpin ummat menjadi garda terdepan dalam menghadang pelbagai upaya Barat yang akan merusak generasi penerus peradaban yang mulia. Allahu A’lam Bishawab 


Oleh: Diani Ambarwati
Forum Literasi Muslimah Bogor
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar