Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Paylater, Jebakan Kapitalis Menjerat Generasi Muda


Topswara.com -- Berawal dari mudahnya mengakses pinjaman, pengguna layanan tunda bayar (paylater) mengaku “kebablasan” sampai akhirnya terjebak pada tunggakan yang menguras pendapatan hingga menggagalkan rencana menyicil rumah. 

Pemahaman rendah soal risiko paylater, ditambah mitigasi risiko gagal bayar yang lemah telah memicu fitur Buy Now Pay Later (BNPL) berujung menjadi jerat utang yang melilit, kata peneliti Institute for Development of Economic Studies (Indef), Nailul Huda. bbc.com (29/12/22). 

Di media sosial, fitur paylater yang berujung gagal bayar telah berulang kali menjadi pembahasan. Sejumlah pengguna Twitter sempat membagikan tangkapan layar yang menunjukkan tagihan paylater yang membuatnya merasa “sesak” membayar. 

Survei yang dilakukan oleh Katadata Insight Center dan Kredivo terhadap 3.560 responden pada Maret 2021 menunjukkan bahwa jumlah pelanggan baru paylater meningkat sebesar 55 persen selama pandemi. 

Sementara itu, menurut Nailul yang mengutip data OJK, karakter pengguna yang kesulitan membayar tunggakan kredit menjadi semakin muda. “Ini perlu diwaspadai untuk karakter pinjaman macet itu sekarang perkembangannya lebih tinggi untuk peminjam yang usianya di bawah 19 tahun,” kata Nailul. bbc.com (29/12/22). 

Fakta yang dipaparkan berita diatas memang nyata adanya dan inilah potret yang membuat kita beristigfar. Bagaimana tidak seorang pemuda yang seharusnya bisa berfikir kritis, peduli pada sekitar dan akhirnya terjebak dengan paylater untuk belanja bayar nanti tanpa sadar mereka sebenarnya sudah terjajah dengan pemikiran yang hedon dan menjadi habits buruk berbelanja tanpa tahu akibatnya. 

Paylater mampu mengubah mereka menjadi generasi yang konsumtif, pemalas dan mau yang instan saja tanpa berpikir panjang akan menambah masalah atau tidak. Hal ini terjadi bukan karena buruknya akhlak seseorang saja namun, ada yang salah pada aturan dan kebijakan negara yakni yang berlandaskan pada sekulerisme. 

Selain itu difasilitasi oleh negara contoh: OJK, bunga rendah, tanpa ada syarat pemghasilan dan lain-lain. Alhasil, memudahkan para konsumen untuk meminjam. Jebakan paylater bisa membahayakan masa depan bagi pemuda akibat mengikuti gaya barat dan disokong oleh sistem kapitalisme. 

Lain hal jika dalam sistem Islam paylater tidak akan terjadi dan pemuda akan dihindarkan dari jebakan paylater ini. Pemuda akan terjamin hidupnya, pendidikannya serta aman dari gaya hidup ala barat dan mendapatkan pendidikan berkualitas agar menjadi manusia mulia. 

Sistem kapitalisme yang berkuasa pada saat ini membuat standar kebahagiaan hanya pada materi semata. Bahkan mereka berbondong-bondong membeli barang yang branded dan trendy demi mengejar kebahagiaan sementara dalam sistem kapitalisme. 

Tidak memperdulikan lagi cara yang ditempuh halal ataukah haram untuk dapat barang yang diinginkan. Serta menjerat kehidupan masa depan mereka atau tidak karena akan mencetak generasi yang hedon dan konsumtif yang menjadi masalahnya. 

Konsumtif sudah menjadi budaya yang akhirnya dapat menjerumuskan pada praktek riba sangat mudah diberantas dengan sebuah sistem yang shahih yakni menerapkan sistem secara kaffah di dalam naungan khilafah. 

Khilafah mengkondisikan masyarakatnya agar beriman serta bertakwa dengan melalui pendidikan Islam yang berlandaskan akidah Islam individu akan di didik agar memiliki kepribadian Islam sehingga dari segi pola, pikir dan pola sikapnya Islami. 

Individu dan masyarakat nya juga akan diedukasi berdasarkan gaya hidup yang sesuai dengan ridha Allah SWT. Mereka akan memiliki kehidupan yang bersahaja, membeli barang sesuai kebutuhan dan mereka tidak menimbun barang karena tidak bermanfaat. 

Mereka sebagai generasi muda tidak akan konsumtif, berfoya-foya karena untuk eksistensi semata. Sebab, semua akan diminta pertanggungjawaban kelak di akhirat. 

Hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT surah Al-Furqan ayat 67: 

وَٱلَّذِينَ إِذَآ أَنفَقُوا۟ لَمْ يُسْرِفُوا۟ وَلَمْ يَقْتُرُوا۟ وَكَانَ بَيْنَ ذَٰلِكَ قَوَامًا

Artinya: "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian" (QS. Al-Furqan:67). 

Dalam sistem khilafah akan diterapkan sistem ekonomi Islam yang akan melindungi masyarakat dari praktek riba, dan segala hal yang berbau dengan riba akan dijauhkan baik lembaga, pekerjanya dan aplikasinya. 

Khilafah akan menjamin kebutuhan pokok seperti: sandang, pangan dan papan secara tidak langsung yakni dengan cara memberi lapangan pekerjaan seluas-luasnya khususnya bagi laki-laki. Dengan demikian, insyaallah masyarakat dapat hidup sejahtera dan jauh dari praktek ribawa. 

Masyaallah tabarakallah inilah potret gambaran kehidupan dalam sistem Islam yang akan membuat manusia menjadi insan yang mulia dan berkah kalau menerapkan seluruh aturan dari sang pencipta yaitu Allah SWT. Tanpa ragu, tanpa nanti diterapkan sistem Islam namun sungguh sayang, sebab pada saat ini semua tinggallah sejarah. 

Tetapi tidak menjadikan kita untuk terus bertekad agar Islam kembali memimpin peradaban sehingga generasi muda terhindar dari kehidupan ala barat yang mempengaruhi pemikiran, perasaan dan aturan kehidupan mereka. Yuk kita mengaji, berjama'ah dan istikamah berjuang dalam dakwah ini allahuakbar. 

Wallahu' alam bishawwab.


Oleh: Yafi'ah Nurul Salsabila
Aktivis Dakwah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar