Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Indonesia Maju Hanya dengan Kembali pada Islam


Topswara.com -- Meninggalkan tahun 2022 ternyata tidak membuat suasana menjadi tenang dengan berbagai solusi yang disuguhkan pemegang kebijakan. Masih banyak masalah yang terjadi di negeri ini yang belum terselesaikan dengan tuntas, krisis demi krisis rasanya tidak kunjung usai.

Lihat saja dari sisi ekonomi masyarakat. Ekonomi ribawi membawa negeri ini terjerat hutang riba yang berlipat ganda demikianpun dengan masyarakatnya yang begitu mudah terjerat hutang ribawi. Akibat salah kaprah menyelesaikan masalah ekonomi dengan berhutang pada lembaga keuangan dengan unsur ribawi. 

Alih-alih menyelesaikan masalah, yang ada masyarakat semakin susah hidupnya karena harus membayar hutang yang berlipat lebih besar dari pinjamannya.

Belum lagi inflasi energi berwujud kenaikan harga BBM. Kita juga menyaksikan beragam kebijakan zalim yang di antaranya berupa penerbitan segala jenis pajak. Semua kebijakan itu diproduksi penguasa sebagai wujud keberpihakannya pada pengusaha dan oligarki.

Di bidang politik, kita merasakan semrawutnya opini yang berkembang yang penuh islamofhobia dan tudingan radikal.

Ditambah, sejumlah politisi dan parpol. Tahun yang baru ini bahkan akan cenderung populer sebagai tahun politik karena agenda Pemilu 2024 sudah di depan mata. Mereka hanya sibuk cari muka dengan menggadang-gadang capres-cawapres yang konon “harapan rakyat”. 

Mereka mulai beraksi menggelar dagelan-dagelan yang bisa memikat rakyat, mereka begitu gencar berlomba menampilkan profil terbaiknya, mulai dari pemasangan baligho, kunjungan safari ke masyarakat, bantuan sosial hingga deklarasi relawan. 

Berbagai pencitraan dilakukan pada sang calon dipoles sedemikian rupa agar berkesan baik di mata rakyat. Mengamankan posisinya masing-masing pada pertarungan akbar mendulang suara nanti, alih-alih memikirkan urusan umat, yang terjadi malah berpotensi kian terbengkalainya permasalah umat.

Sementara itu, pada saat yang sama, di bidang hukum, muncul borok krisis jati diri dan korupsi para penegak hukum. Kasus Sambo cs dan korupsi berjamaah sejumlah hakim agung di Mahkamah Agung, adalah realitas gelap watak sistem politik yang lahir dari demokrasi kapitalisme.

Itulah gambaran secuil wajah buruk demokrasi kapitalisme yang menghasilkan penumpukan masalah dan memupuk krisis berbagai lini kehidupan akibat dari aturan yang mengagungkan pemikiran manusia dan menerapan aturan semaunya dengan menyingkirkan peranan dari  Sang Pencipta. Dalam mengatur urusan kehidupan manusia.

Dengan berbagai persoalan tersebut harapan ada perbaikan kondisi pada tahun 2023 sangatlah tipis. Harapan adanya perubahan yang membawa kebaikan hanya ada ketika  Indonesia menerapkan Islam secara kaffah karena hanya Islam kaffahlah sistem yang sempurna. 

Sebagaimana firman Allah SWT “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kafah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah setan. Sesungguhnya setan itu musuh yang nyata bagimu.” (QS Al-Baqarah [2]: 208).

Ayat ini turut menegaskan pentingnya masuk Islam secara kaffah, termasuk terikat dengan seluruh aturannya. Jika ada sedikit saja celah yang menyebabkan tidak kaffah, maka di titik itu akan menjadi kesempatan bagi ide/aturan selain Islam untuk masuk dan meracuni kehidupan. 

Walhasil seperti saat ini, kesemrawutan permasalahan umat kian menjadi karena racun-racun berbisa yang menggerogoti umat ini adalah aturan selain Islam,
Sudah Saatnya resolusi tahun 2023, agar Indonesia maju kita campakkan sistem demokrasi kapitalisme yang merupakan sistem rusak dan merusak dan beralih kepada sistem yang agung yaitu sistem islam yang sempurna yang mampu membawa kesejahteraan dan

Wallahu a’lam bishawab 



Oleh: Sulastiariningrum
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar