Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Hilangnya Penghargaan Terhadap Al-Qur'an


Topswara.com -- Al-Qur'an adalah kitab suci yang dimuliakan bahkan saking Allah memuliakannya, dimuliakanlah pula orang-orang yang membacanya. Bahkan dalam salah suatu riwayat Nabi SAW. bersabda,  "Bacalah Al-Qur'an karena kelak di hari kiamat nanti ia datang menjadi syafaat bagi pembacanya." (HR. Muslim)

Hanya sayangnya, kondisi kehidupan yang kian sesak dengan paham sekuler dan liberal membuat penghargaan terhadap kitab suci Al-Qur'an berikut pembacanya sirna. 

Sebagaimana yang terjadi kepada salah satu qariah asal Banten yang disawer saat sedang melantunkan ayat suci Al,-Qur'an dalam sebuah majelis peringatan Maulid pada tahun 2022 lalu. Parahnya, saweran tersebut sampai diselipkan pada kain khimar yang menutup mahkotanya (cnnindonesia.com, 05/01/2023). Sungguh memilukan! Serendah ini adap umat terhadap Al-Qur'an? 

Nadia, selaku qariah yang bertugas dikonfirmasi tak bisa berbuat banyak pasalnya panitia yang melihat juga tak melakukan tindakan pencegahan.

Tidakkah artinya, ini ada unsur pembiaran?
Itulah mengapa, pengurus pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI) Cholil Nafis mencela tindakan ini bahkan dirinya tak segan  mengutarakan bahwa ini adalah perbuatan haram yang melanggar nilai-nilai kesopanan sekaligus tidak memuliakan ayat-ayat Qur'an yang sedang dibaca. 

Maka pihak MUI pun meminta agar tindakan seperti ini tak terulang lagi, qariah harus berhenti sebagai wujud protes. Dan panitia penyelenggara harus menegur dan menghentikan perbuatan tak senonoh tersebut (cnnindonesia.com. 05/01/2023).

Desakralisasi Al-Qur'an, Buah Sekularisme 

Tampilnya beberapa pemuda lalu menjatuhkan beberapa lembar rupiah di hadapan sang qariah adalah tindakan yang amat memalukan! Dan ini secara tidak langsung telah menjadi bagian dari pelecehan dan desakralisasi terhadap kitab suci Al-Qur'an. Betapa tidak, telah hilang penghormatan umat terhadap kitab mulia bagi kaum muslimin di seluruh dunia itu. 

Dan inilah buah dari penerapan sistem kehidupan yang berasaskan paham sekuler dengan menjunjung tinggi  kebebasan (liberal). Dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi maka tindakan apa saja dilakukan sekalipun berpotensi melecehkan simbol-simbol agama yang disakralkan.

Ya, di zaman sekuler di mana agama berusaha dijauhkan dari kehidupan sikap penghargaan terhadap simbol-simbol agama nyaris terabaikan pula. Bahkan pilunya, umat Islam sendiri yang melakukannya. Sungguh, ini bukti betapa umat hari ini sudah dicekoki dengan ide dan paham sekuler barat yang menyesatkan.

Selain itu, pola hidup yang cenderung bebas juga sudah menuntun generasi untuk bermental hura-hura. Terbiasa dengan tontonan hedon yang mengumbar syahwat sampai-sampai pelantun kalam mulia diperlakukan sama bak pelaku maksiat. Dibayar karena keelokan suara dan liukan tubuhnya. Ya, seorang qariah disamakan dengan biduan pentas yang melelang suaranya. Sungguh miris!

Inilah bahayanya cara berpikir sekuler,  mau menyetarakan syariat mulia agar sejajar dengan kebiasaan kaum liberal.

Al-Qur'an Mulia di Kondisi Islami

Semoga kita tidak termaksud kedalamnya! Maka inilah pentingnya kita belajar ilmu agama, mengaji Islam secara kaffah. Agar pemikiran kita berlandaskan pada akidah Islam semata tidak tercemari oleh pemikiran barat yang sesat. 

Berharap kelak perbuatan kita sesuai dengan Islam secara sempurna. Bukan malah membebek pada budaya kehidupan  masyarakat Barat yang sedang dilanda krisis mental dan identitas. Barat yang phobia terhadap agama sampai kapanpun tak akan ramah dengan produk kehidupan yang sarat dengan semangat keislaman. 

Adapun Al-Qur'an adalah kalam mulia yang Allah turunkan sebagai mukjizat terbesar bagi umat Muhammad SAW. Sekaligus menjadi pedoman bagi umat manusia agar selamat dunia dan akhirat. 

Al-Qur'an juga kitab pelengkap sekaligus penutup dari berbagai risalah yang Allah telah turunkan kepada para Nabi dan Rasul sebelumnya. Sehingga memang keberadaannya harus dihormati dan dimuliakan.

Hanya saja kemuliaan ini tak akan terjaga selama Islam tak menjadi qiyadah berpikir di tengah umat baik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Ideologi kapitalisme yang dibangun di atas semangat sekularisme hanya akan selalu menistakannya. Karena memang sejak lahirnya sekularisme adalah jalan tengah untuk memisahkan agama dari kehidupan. 

Maka hanya dengan kondisi yang Islami pula kemuliaan Al-Qur'an akan terjaga sampai hari kiamat kelak. Wallahu'alam


Oleh: Aina Syahidah
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar