Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Demi Konten Rela Eksploitasi Anak?


Topswara.com -- Beberapa waktu lalu, warganet dihebohkan dengan ulah seorang YouTuber ternama di negeri ini. Yang mengunggah video bersama suaminya, yang mengajak buah hatinya naik jetski di lautan lepas dan bermain atv yang sangat berbahaya. 

Dalam unggahan video tersebut tampak terlihat,  sang anak tidak dipakaikan jaket sebagaimana orang tuanya. Dan sang ayah hanya menggendong dengan satu tangan. Ini adalah tindakan yang sangat berbahaya bagi bayi yang berusia 5 bulan apalagi angin di lautan lepas sangat kencang. 

Tak ayal unggahan sang YouTuber ini mendapat kecaman dan kritikan pedas dari warganet dan menyebutkan tindakan YouTuber tersebut menunjukan tidak memperdulikan keselamatan bayinya, lebih mementingkan kontennya.

Tak berhenti disana sang YouTuber dan suaminya juga mengajak bayinya bermain ATV dengan menggunakan gendongan dan terlihat bayinya mengantuk hingga tertidur di ATV. Kedua video tersebut banjir kritikan dari warganet hingga 17 ribu lebih kritikan bertengger di video naik jetsky bersama bayi dan 5ribu lebih kritikan untuk bermain ATV. (liputan 6, January 2023)

Mengacu pada aturan naik jetsky apa yang dilakukan oleh YouTuber dan suaminya  tersebut adalah tindakan yang keliru.  Mengutip laman jetdrift kebanyakan negara tidak memiliki batasan resmi untuk penumpang jetsky, namun ukuran tubuh anak sangat penting diperhatikan ketika mengajak anak naik jetski. Jetski sangat berbahaya jika operatornya ceroboh atau tidak berpengalaman, tulis keterangan dalam laman tersebut. (liputan6, 8 January 2023)

Terlebih ada ukuran berat dan tinggi minimum bagi penumpang jetski, setiap penumpang harus bisa meletakkan kedua kakinya dipijakan jetski yang dikendarai.
Sedangkan dalam berat badan anak yang naik jetski harus memiliki berat badan setidaknya 8, 16 kilogram, artinya bayi 5 bulan belum aman untuk diajak orang tuanya naik jetski karena balita belum cukup tinggi dan kakinya belum bisa mencapai pijakan jetski, ini berarti ada resiko yang cukup tinggi balita terjatuh. 

Bahkan jika seorang anak sudah cukup untuk diajak naik jetski pengendara pun tidak boleh naik dengan kecepatan yang tinggi, disarankan juga menggunakan mode kontrol kecepatan agar tetap dalam kondisi aman, juga sangat disarankan agar bermain jetski di dekat daratan atau dermaga. Dalam banyak hal jetski sangat berbahaya jika tidak berhati hati dalam mengendarai nya. Ujar keterangan jet drift. (m.liputan6.com, 8 January 2023)

Dengan mengunggah naik jetski bersama bayi memang menjadikan popularitasnya semakin meningkat, karena hal itu bukanlah momen biasa namun dijadikan sebagai konten dalam unggahan Youtube-nya. 

Popularitas inilah yang sekarang ingin diraih oleh kebanyakan orang  dalam kehidupan saat ini. Mirisnya popularitas sering menjadikan seseorang abai terhadap keselamatan terhadap diri maupun anaknya sendiri terlebih masih bayi.

Dorongan eksistensi diri bisa menjadi hal yang membahayakan. Sementara arus kehidupan saat ini justru dikuasai hal ini, ditambah lagi popularitas dalam sistem kapitalis menjadi pundi-pundi mendatangkan uang yang menggiurkan, tidak heran masyarakat yang sudah terpengaruh oleh kehidupan materialis hedonis beramai ramai bahkan beralih  profesi menjadi YouTuber. 

Penerapan sistem kapitalisme dalam segala aspek kehidupan termasuk dalam pendidikan menjadikan para ibu tidak memahami perannya sebagai pendidik dan pengasuh serta pelindung bagi anak anaknya. 

Berbeda dengan Islam, Islam adalah din yang sempurna mengatur semua aspek kehidupan, Islam memandang bahwa anak adalah anugrah dan amanah dari Allah SWT yang harus dijaga dan di pertanggung jawabkan oleh orang tuanya, terlebih anak adalah aset masa depan penerus estafet perjuangan orang tuanya.

Orang tua diberikan amanah oleh Allah dengan kehadiran anak bukan hanya untuk kehidupan di dunia semata, melainkan untuk kehidupan di akhirat kelak. 

Dalam Islam, orang tua wajib memperhatikan tumbuh kembang anak dengan penuh kasih sayang dan kesabaran, karena itulah Islam memberikan tuntunan kepada perempuan dan seorang ibu untuk menjalankan kehidupan termasuk dalam menjaga keselamatan anak. 

Tidak hanya itu islam juga mewajibkan negara untuk menjadi pelindung setiap rakyatnya termasuk anak-anak. Dalam Islam setiap orang tua wajib mempersiapkan diri untuk menjaga anaknya sejak dalam kandungan hingga dilahirkan kemudian berlanjut hingga anak menjadi dewasa sampai siap membangun keluarga sendiri. 

Bahkan terkadang orang tua masih dibutuhkan dalam mengawal anaknya, sehingga anaknya tetap terjaga dalam kehidupan yang baik. 

Melalui sistem pendidikan yang berbasis akidah Islam, orang tua dibekali oleh negara untuk memahami kewajiban kewajiban yang melekat pada orang tua ketika ia memiliki anak. 

Sistem pendidikan Ini juga membentuk para orang tua bahwa tujuan tertinggi dalam kehidupan adalah mendapatkan keridhoan Allah bukan hanya terpenuhinya materi atau harta sebanyak banyaknya hingga melalaikan halal dan haram. 

Anak adalah aset generasi mendatang  yang sangat berharga, ditangan merekalah  tergenggam masa depan umat oleh karena itu merupakan keharusan bagi orang tua untuk memperhatikan dan mempersiapkan strategi pendidikan yang baik untuk anak anak termasuk tumbuh kembang anak. Ini semua untuk mengarahkan dan membimbing mereka pada tujuan yang diharapkan yaitu mewujudkan generasi Masa depan yang berkualitas. 

Salah satu hak yang harus dipenuhi oleh orang tua dan negara atas anak adalah perlindungan dan keamanan. Perlindungan dan keamanan yang dimaksudkan adalah perlindungan dari berbagai macam ancaman keselamatan baik fisik maupun psikis, artinya orang tua dilarang melakukan eksploitasi anak dalam bentuk apapun. 

Negara akan hadir sebagai pihak yang menjalankan sanksi sesuai hukum syariah jika terjadi eksploitasi anak meski dilakukan oleh orang tuanya sendiri. Seluruh aturan yang menjamin atas perlindungan anak ini hanya akan terwujud dalam sistem yang diberkahi oleh Allah yaitu sistem yang menerapkan syariah Islam kaffah, dan yang menerapkan syariah Islam kaffah hanyalah khilafah. Allahu A'lam bish shawab


Oleh: Dewi Asiya
Pemerhati Masalah Sosial
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar