Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Astagfirullah, Remaja Jadi Pelaku Penjualan Organ?


Topswara.com -- Setiap hari bahkan setiap saat kita disuguhkan dengan berita terkait kriminalitas remaja. Apa yang membuat remaja saat ini melampaui batasannya?

Perilaku remaja saat ini membuat mengelus dada. Bagaimana tidak, mereka berani melakukan kriminalitas mulai dari aborsi, tawuran, kemudian tidak segan melakukan pembunuhan. 

Sebagaimana yang terjadi di Makassar, dua remaja di Kota Makassar yakni AD (17) dan MF (14) ditangkap karena menculik dan membunuh MFS (11). Kedua pelaku nekat melakukan aksinya untuk menjual organ tubuh korban dengan harga mahal. (Kompas.com 10/1/2023).

Bagaimana bisa disaat umur masih belia sudah berpikir membunuh orang hanya untuk mendapatkan materi? Apa yang menyebabkan perilaku setan merasuki akal sehat mereka?

Faktanya, remaja tersebut tergiur oleh harga yang tinggi dari penjualan organ tubuh manusia. Mereka melihat di Google searching. Astagfirullah semakin tidak habis pikir, bahwa membunuh adalah dosa besar, mengapa hanya karena membutuhkan materi sehingga jalan pintas adalah membunuh.

Hari ini nyawa manusia seperti tidak berharga. Manusia satu dengan yang lain dengan mudahnya melakukan pembunuhan. Bahkan hukuman yang diberikan kepada pelaku sangat ringan sekali, akibatnya tidak memberikan efek jera.

Tentu saja akan berbeda jika sistem Islam kaffah ditegakkan. Islam sangat tegas sanksinya terhadap pembunuhan. Hukuman qishas akan diterapkan, mata dibalas mata, gigi dibalas dengan gigi. Pun nyawa dibalas dengan nyawa, jikalau wali dari korban memaafkan itu lebih baik. 

Dalam Islam juga melarang perbuatan menjual organ tubuh. Sejatinya segala yang Allah ciptakan dalam diri ini adalah titipan. Titipan yang akan dimintai pertanggung jawaban. Tentu saja haram untuk diperjual belikan apapun alasannya.

Beginilah pengaturan dalam sistem Islam. Islam akan memberikan sanksi yang tegas, fungsinya sebagai jawabir dan jawazir. Hanya orang-orang yang tidak berbuat zalim merasa tentram jika Islam diterapkan dalam segala aspek kehidupan.

Tidakkah kita menginginkan kehidupan yang mampu memanusiakan manusia. Masihkah kita berharap keadilan pada sistem yang zalim ini? Tidak ada jalan lain untuk mengakhiri kezaliman manusia zaman sekarang selain kembali ke aturan Allah secara kaffah.


Oleh: Alfia Purwanti
Analis Mutiara Umat Institute
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar