Topswara.com -- Ayah dalam kehidupan Kapitalistik saat ini beban nafkahnya sangatlah berat semua harus dibiayai dan serba mahal. Maka wajar waktu ayah tersita untuk mencari materi dan kecapean.
Konsekuensinya ayah tidak bisa melibatkan diri dalam pemdidikan anak bahkan untuk sekedar nimbrungpun mana sempat. Realitas seperti ini membuat ibu merasa sendiri dalam menjalani masa depan pendidikan anak-anak mereka.
Untuk mensupport ayah ikut bersama dalam pendidikan anak butuh pemahaman dan kesadaran, hal inilah yang harus dibantu oleh ibu. Membuka komunikasi dan diskusi.
Sebagai istri, harus bersabar dalam setiap perubahan ayah atas perhatiannya terhadap anak-anak dan tidak boleh tergesa-gesa melihat perubahan ayah saat itu juga karena bagaimanapun manusia ada yang cepat paham dan ada yang lambat, ada yang cepat sadar dan ada yang tetap dalam kebodohannya.
Ibu tangguh dihadapkan pada persoalan ayah yang cuek dan kurang peran mencoba menjadi sosok yang solutif di setiap persoalan bukan menambah persoalan. Mengecilkan masalah bukan membuat masalah menjadi besar.
Ibu tangguh juga harus komunikatif dan inspiratif, mampu berkomunikasi dengan benar, makruf dan romantis selalu menyenangkan dan peduli. Satu lagi tidak mudah baperan.
Ibu tangguh senantiasa berpikir menyiapkan keluarga yang tangguh tidak mau menjadi korban kapitalisme. Selalu mengasah berpikir politis dan melihat persoalan secara sistemis sehingga kesalahan tidak hanya ditumpukan pada ayah tetapi sistem inilah yang berkontribusi besar terhadap abainya peran ayah dalam menyiapkan generasi terbaik
Ibu tangguh selalu rajin memotivasi ayah agar memberikan waktu luang terbaik untuk ilmu, keluarga, dakwah dan pendidikan anak.
Ibu tangguh harus memiliki kedekatan sedekat-dekatnya dengan Allah Ta'ala Sang Penggenggam hati manusia termasuk hati ayah agar dilembutkan dan disadarkan bahwa anak kelak akan dipertanggungjawabkan sehingga Allah memberinya petunjuk memudahkan ayah dalam nafkah tidak harus menyita waktu banyak. Kalaupun waktunya banyak untuk pekerjaan tapi tetap semangat mengaji dan memberi didikan terbaik buat anak dan istri.
Ibu tangguh disamping sebagai ibu dan istri, dia juga memainkan perannya di medan dakwah Islam kaffah untuk merubah sistem kehidupan ini menjadi sistem Islam, menggantikan sistem demokrasi menjadi khilafah syar'i.
Sebab ketangguhan seorang ibu justru dipertaruhkan di medan dakwah ini dan akan memandang persoalan ayah juga persoalan dakwah bukan semata-mata persoalan perasaan yang membuat kesedihan hati yang tak terperi yang akan menambah luka pernikahan, selanjutnya luka bagi hati anak-anak mereka.
Oleh: Ustazah Yanti Tanjung
Pakar Parenting
0 Komentar