Topswara.com -- Belajar untuk terus melakukan pendalaman tsaqafah Islam itu wajib. Karena memang tsaqafah Islam itu mendalam dan harus dipelajari secara serius dan sungguh-sungguh.
Namun ingat, bahwa ilmu bukan tujuan. Tujuan kita adalah mengabdi pada Allah. Pengabdian kita pada Allah adalah dengan menjalankan seluruh syariatNya. Buah ilmu adalah dakwah dan tegaknya kehidupan Islam.
Semakin dalam belajar seharusnya makin cinta dan semangat mengamalkan Islam dan menegakkannya dalam semua aspek kehidupan.
Alumni Ponpes atau alumni Timur Tengah yang nyinyir pada orang yang memiliki ghirah keislaman tinggi bahkan memusuhi mereka yang berdakwah untuk Islam adalah sebuah kejanggalan.
Kejanggalan tersebut karena redupnya semangat keberislaman dan merasa silau dengan peradaban Barat. Akhirnya dengan berbagai dalih dan dalil berusaha menerima peradaban Barat seperti nation state, demokrasi, dan sekularisme.
Fikih waqi' atau fikih progresif yang dilagukan hanyalah cover untuk menutupi ketidakmampuan bersikap tegas mana dasar konsitusi Islam dan mana konstitusi sekular. Wacana penerimaan konsepsi Barat dalam bernegara karena alasan darurat (sementara) terkesan klise.
Akhirnya umat makin jauh dari gambaran sistem hidup Islam dalam konteks masyarakat, bangsa dan negara. Cita-cita membangun negara dengan konstitusi Islam dimana kedaulatan tertinggi di tangan hukum syariah dianggap aib.
Sementara mereka yang berilmu masih berbangga dengan latar belakang keluarga dan pendidikannya. Padahal ia telah melepaskan gagasan klasik tersebut dan berganti dengan gagasan dari Boston dan Harvad yang dianggap membanggakan itu.
Jangan tertipu meski pakaiannya masih pakaian kampung. Itu bukan sikap seorang terpelajar yang lahir dari rahim turats Islam. Ini adalah musibah di atas musibah.
Oleh: Ajengan Yuana Ryan Tresna
Mudir Ma'had Khadimus Sunnah Bandung
0 Komentar