Topswara.com -- Pemuda, kunci suksesnya peradaban. Namun, kini peran pemuda seolah sirna termakan kacaunya kehidupan. Pemuda yang dinanti kebangkitannya pun hilang tak berdaya.
Beragam masalah muncul dan tak tersolusikan hingga kini. Sikap generasi kian tergadai oleh modernitas digitalisasi. Bahkan terbajak kapitalisasi yang terus menyandarkan segala asas kehidupan hanya pada keuntungan materi. Miris. Tetapi kita tak bisa biarkan begitu saja. Karena pemuda masa kini adalah pemimpin di masa datang.
Maksiat yang dilakukan pemuda, tak terhitung jumlahnya. Tawuran misalnya. Begitu banyak pemberitaan tentang kasus perselisihan antar pelajar yang berujung pada tawuran hingga berakhir kematian.
Belum lama, pelajar SMK di Sukabumi diamankan petugas kepolisian karena tawuran, Jumat siang lalu (9/12/2022), (republika.co.id, 10/12/2022). Sejumlah 59 pelajar SMK diamankan. Luar biasa banyaknya. Mereka diamankan karena tengah nongkrong di tepi jalan untuk menunggu musuh datang.
Tak hanya Sukabumi, di Pasuruan pun para pemuda terlibat kejadian serupa. Sejumlah pemuda terlibat tawuran karena saling ejek usai nonton Piala Dunia ( iNewsJatim.id, 11/12/022).
Meskipun segala aturan diregulasikan untuk meredakan tawuran antar pemuda, namun nyatanya kasus ini justru kian menjadi. Bahkan hampir di seluruh wilayah. Tentu saja, hal ini meresahkan.
Tak hanya tawuran, kejahatan para pemuda kian serius. Saat pergaulan makin bebas, perzinaan pun kian tak terbatas. Akhirnya abosi pun kian deras. Dan beragam kasus lain yang tak temu solusi hingga kini. Penyalahgunaan narkoba, kasus minuman keras, perjudian, dan beragam kejahatan lain yang merusak kehormatan pemuda. Padahal posisi pemuda adalah tampuk perubahan. Agent of change.
Inilah wajah generasi dalam genggaman sistem rusak. Kapitalisme liberal yang sekuler. Sistem destruktif, yang merusak potensi pemuda. Sistem yang mengedepankan keuntungan materi menciptakan watak generasi yang rakus. Hingga hilang akal. Tak peduli lagi halal haram.
Diperparah lagi dengan arus digitalisasi yang semakin memudahkan generasi melakukan kemaksiatan. Kecerdasan yang dimiliki disalahgunakan demi keuntungan materi. Sekulerisasi menjadikannya tak peduli aturan agama. Tak ada akidah apalagi adab. Sungguh memprihatinkan wajah pemuda hari ini.
Tentu segala keruwetan ini tak bisa dipandang sebelah mata. Harus secara serentak dituntaskan dengan solusi sistemis ampuh yang menyeluruh. Dan solusi sistemis ini hanya dapat diwujudkan dalam sistem Islam. Bukan sistem rusak yang kini sedang dipijak.
Sistem Islam menitikberatkan potensi pemuda sebagai salah satu prioritas. Karena dari tangan dan pemikiran pemuda, umat dapat bangkit dan berdaya. Pemahaman menyeluruh tentang Islam, memberikan kepemimpinan berpikir yang luar biasa. Terutama bagi pemuda. Karena dia-lah agen perubahan. Pemuda memiliki tugas berat yang mulia. Yaitu membangkitkan pemikiran umat. Karena dengannya-lah, pemikiran tentang politik umat akan terbentuk.
Pemuda adalah harta berharga yang memiliki potensi luar biasa. Namun, sangat disayangkan, saat sistem sekulerisme menghancurkannya dengan beragam pemahaman rusak yang melenakan. Parahnya lagi, pemuda saat ini tak sadar akan segala marabahaya yang ada. Justru segala bahaya ini semakin menjerumuskannya dalam kelalaian.
Politik, berarti mengurusi seluruh kebutuhan umat. Dan ini bukanlah tugas yang ringan. Namun, jika dilakukan secara terorganisir dalam wadah yang benar, tentu akan tercipta maslahat umat yang luar biasa.
Dari sinilah pemikiran tentang urgensinya Islam sebagai wadah politik umat. Dengan sistem Islam, segala kebutuhan dan kepentingan umat dapat dipenuhi karena di dalamnya ada aturan syariat yang mewajibkan kepemimpinan yang amanah. Dalam berbagai sektor kehidupan, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan keamanan hingga kebudayaan. Dan kepengurusan umat ini tak bisa terpisahkan dengan Islam.
Sistem Islam-lah yang dapat selamatkan generasi masa kini. Pendidikan yang menyeluruh tentang konsep iman dan takwa, membimbing generasi agar taat sepenuhnya pada syariat Allah SWT. Karena hanya dengan Islam-lah, kebangkitan generasi dapat diraih. Dari tangannya pula peradaban hebat akan diwujudkan.
Wallahu a'lam.
Oleh: Yuke Octavianty
Forum Literasi Muslimah Bogor
0 Komentar