Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

L68T Merajalela, Bagaimana Sikap Umat Islam?


Topswara.com -- Kaum sodom, kaum yang sangat berbahaya selain itu juga mendatangkan murkanya Allah sebab telah menyalahi fitrah manusia, di mana yang seharusnya laki-laki berpasangan dengan perempuan, dan perempuan berpasangan dengan laki-laki tetapi malah sebaliknya laki-laki dengan laki-laki dan perempuan dengan perempuan. 

Coba tengok kejadian pada tahun 1995 di desa Legetang terjadi sebuah peristiwa yang sangat dahsyat bahkan manusia pun tak bisa berkata. Desa Legetang dulunya  banyak dari kalangan kaum sodom dan pada akhirnya Allah murka, suatu hari tibanya desa itu hilang tak tersisa. Kemana? Desa tersebut dijatuhi sebuah puncuk gunung yang berada di atas desa sebelah, warga pun terkaget puncak gunung menghilang. Kemudian desa Legetang terjadi longsor, ternyata puncuk gunung tersebut menimpa desa Legetan. Padahal desa yang jaraknya dekat dengan gunung tidak terjadi bencana. 

Mendengar sebuah peristiwa tersebut, sebagai seorang Muslim apakah tidak takut? Bagaimana, dengan keberadaan LGBT sekarang? LGBT saat ini semakin disosialisasikan, bahkan media pun ada yg mengaksesnya seakan mempromosikan sebuah tindakan yang dilarang dalam Islam.

Coba renungkan! Hewan saja hanya memilih betina sebagai pasangannya, tetapi kenapa manusia yang diberi akal tidak berpikir demikian?

Sebuah virus yang membahayakan dan merusak generasi, selain merugikan diri sendiri juga merugikan orang lain bahkan jika seseorang mengetahui kemungkaran tersebut dan diam Allah pun murka. Lalu bagaimana kita sebagai umat Islam? 

“Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas” (QS. al-Syu'ara/26:165-166).

Allah telah menurunkan peringatan terhadap manusia lalu kenapa manusia lalai dan abai denganNya? 
Apakah mungkin mereka itu lupa bahwa yang menciptakan seluruh alam berserta isinya itu adalah Allah SWT. Hidup di bumi Allah tap tidak menaati apa yang diperintah dan apa yang dilarang? 

Padahal ketika kita berada di suatu tempat dapat dipastikan harus patuh dengan aturan yang ditetapkan jika tidak maka akan dibuang. Tetapi Allah beda, Allah tidak membuang selayaknya sampah namun menunggu taubatnya manusia tersebut agar kembali dari fitrahnya. 

Ar Rahman yang artinya maha pengasih, Ar Rahim yang artinya penyanyang. Disini akan dijelaskan, Ar Rahman bahwa semua orang bahkan kafir sekali pun akan di kasihi oleh Allah, maksudnya di sini orang yang tidak taat kepada Allah masih di kasihi semasa di dunia saja. 

Namun berbeda dengan Ar Rahim bahwa Allah menyayangi umatnya yang taqwa kepadanNya di dunia dan sampai di akhirat nanti. Jadi kesimpulannya orang yang melanggar aturan Allah masih diberi Ar Rahman dan orang yang taqwa akan di beri Ar Rahim di sayang dan tentunya dikasihi. Jadi mau diberi Ar Rahman saja atau Ar Rahim? Semua pilihan pasti jawaban dari apa yang kita terapkan. 

Kita sebagai umat Islam seharusnya paham mana yang baik dan mana yang buruk. Dengan zaman yang semakin ke sini belum tentu baik dan sebaliknya maka dari itu yuk mengkaji Islam secara menyeluruh bukan pilih-pilih seperti makan di tempat prasmanan.


Oleh: Indah Setyorini
Aktivis Muslimah
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar