Topswara.com -- Menyikapi peperangan antara al-haq atau kebenaran dengan kebatilan yang terus terjadi sejak masa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam hingga masa kini, Ustazah Wiwing Noeraini dari Lingkar Studi Tsaqafah menjelaskan bahwa sesuai janji Allah, muslihun (orang-orang yang melakukan perbaikan) pasti akan menang.
“Peperangan antara kebenaran dengan kebatilan. Siapa yang akan menang? Janji Allah bahwa yang menang adalah al-haq, kebenaran. Sehingga muslihun pun ini pasti akan menang melawan mufsidun, orang-orang yang berbuat kerusakan dan mengajak kepada kerusakan,” ujarnya dalam acara Kuntum Khaira Ummah dengan tema Menjadi Orang Muslihun di Tengah Sistem Kehidupan yang Rusak di kanal YouTube Muslimah Media Center, Jumat (18/11/2022).
Ia juga menjelaskan empat karakteristik orang-orang yang melakukan perbaikan (muslihun). Pertama, peduli dan aktif melakukan amar makruf nahi mungkar terhadap kerusakan yang terjadi di sekitarnya. Terlebih kemaksiatan dan kerusakan hari ini bukan hanya dilakukan oleh individu per individu tapi sudah sistemis. Karena sistem kapitalisme dan sekularisme telah membuang jauh peran agama dalam kehidupan. Sehingga orang yang rusak itu terus-menerus bertambah tiap harinya.
“Ketika dia melihat ada maksiat dia tidak bisa tinggal diam. Dia berusaha untuk mengubah kemaksiatan itu. Dia berusaha mengubah kemungkaran itu. Sehingga dia aktif melakukan amar makruf nahi mungkar,” ujarnya.
Kedua, yakin akan pertolongan Allah. Dia yakin bahwa segala sesuatu menjadi mudah dan mungkin untuk dilakukan semata-mata karena pertolongan Allah.
“Karena yakin akan pertolongan Allah sebagaimana tadi disampaikannya di dalam Qur'an Surat Al Anbiyaa ayat 18, bahwa ketika kita melemparkan al-haq itu ya kepada yang batil, maka yang hak yang benar itu akan menghancurkan yang batil. Maka yang batil itu akan lenyap, akan hilang, yakin akan ditolong Allah,” lanjutnya.
Ketiga, fokus mempersiapkan diri dengan mempelajari, memahami Islam secara utuh, dan mengajak umat untuk melakukan perbaikan.
“Seorang Muslih harus mengaji, memahami agamanya, sehingga tahu bagaimana Islam mengatur yang halal dan haram. Dia juga harus menyiapkan diri agar mampu berdakwah di tengah-tengah umat. Mengajak umat agar memahami kekurangannya, yaitu telah melakukan kerusakannya dan setelah itu mereka berusaha untuk melakukan perbaikan,” jelasnya.
Keempat, bersama-sama berdakwah untuk mengubah sistem rusak ini menjadi sistem Islam yang menerapkan aturan Islam secara sempurna, yaitu khilafah alaa minhaj nubuwah.
“Berusaha bersama-sama melakukan dakwah untuk mengubah sistem ini sehingga kembali menjadi sistem Islam yang menerapkan aturan Islam secara sempurna. Itulah sistem Islam, yaitu daulah khilafah islamiyah alaa minhaj nubuwah yang dengan seizin Allah maka akan kembali tegak,” pungkasnya. [] Nurwati
0 Komentar