Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Islam Solusi Zina Dan L98T


Topswara.com -- Saat ini, aktivitas pacaran menjadi hal biasa dilakukan. Bahkan, pacaran kebablasan di kaula muda hingga menyebabkan hamil di luar nikah lumrah terjadi. Tak sedikit dari mereka yang masih mengenyam pendidikan di sekolah, harus menanggung aib sendiri. 

Bukan hanya sekadar pasangan yang tak terikat akad pernikahan yang menjadi persoalan. Namun ada yang lebih ngeri, kini kaum pelangi lebih giat lagi bereksistensi. Dengan adanya desas desus perlindungan HAM, mereka sudah berani menampakkan diri.

Zina sendiri apapun bentuknya diharamkan dalam agama. Mendekatinya saja, agama telah melarangnya. Begitupula Allah SWT sangat murka terhadap orang yang memiliki perilaku menyimpang. Allah tidak akan segan menurunkan azab di dunia ataupun siksaan kelak di akhirat.

Sebagaimana diceritakan dalam sejarah kaum Nabi Luth as yang diazab oleh Allah ta'ala. Saat itu Allah ta'ala menggoncang kota Sodom dengan dahsyat. Hingga, kota Sodom terombang-ambing bak lautan. 

Azab yang diturunkan bagi kaum sodom tak lain dikarenakan kaum sodom sendiri menolak kebenaran yang telah disampaikan oleh Nabi Luth. Karena kaum Sodom tidak memiliki agama, maka Nabi Luth mengajak kaum Sodom untuk beriman kepada Allah dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan. 

Kebiasaan berzina, melakukan homoseksual dan lesbian telah menjadi budaya mereka. Nabi Luth pun kesal dan memohon azab bagi kaumnya itu. Kemudian Allah mengabulkan dan langsung menjatuhkan batu-batu besar dari langit untuk menjungkirbalikkan kota Sodom. 

Contoh lain sejarah yang pernah terjadi di Indonesia ialah Dusun Legetang Dieng Jawa-Tengah. Diceritakan 27 tahun lalu Dusun Legetang hilang dalam semalam. Pasalnya, dusun yang ditinggali ratusan warga itu rata dengan tanah karena tertimbun longsoran Gunung Pengamun-amun di 17 April 1995.

Diketahui, perjudiaan di Dukuh Legetang telah merajalela. Pentas Langger yang berujung pada perzinahan diadakan setiap tiap malam di daerah tersebut. Bahkan ada yang mengatakan, bahwasanya tabuhan alat musik Langger yang dibarengi tarian biduan seolah mampu menghilangkan kesadaran warga yang menyaksikan kesenian tersebut. Hingga, orang-orang yang tengah berada di dalam acara pentas Langger tanpa malu berbuat zina di tempat umum. 

Sungguh! dua sejarah yang sangat mengerikan. Kengerian dirasa ketika Allah tak menunda-nunda kemurkaannya. Allah langsung menurunkan siksaanya di dunia kepada siapa saja mengkhiananti aturannya. Tragedi yang menimpa kaum Sodom ataupun di Dukuh Legetang secara jelas mengundang kemarahan Sang Pencipta. 

Oleh karenanya, dua sejarah ini mesti dijadikan alarm oleh semua kalangan, terutama negara. Bahwasanya, peristiwa kaum Sodom ataupun kejadian di Legetang jangan sampai terulang kembali. 

Menjamurnya kaum pelangi, zina tidak terlepas dari sistem yang hari ini diterapkan. Apabila masih mempertahankan sistem demokrasi yang lahir dari akidah sekuler berarti memberi ruang bagi kaum LGBT. Tentu saja ini mengancam generasi.

LGBT merupakan agenda global yang digaung-gaungkan Barat untuk merusak generasinya. Mereka berlindung atas nama HAM untuk melancarkan misi mereka.

Oleh karena itu, baik masyarakat, terlebih negara harus mewaspadai agenda global ini. Bukan tidak mungkin jika LGBT dilanggengkan akan menimbulkan azab Allah. Sudah saatnya kita beralih sistem. Sistem yang mampu memberikan rasa aman, keadilan, serta melindungi generasinya.



Oleh: Gien Rizuka
Sahabat Topswara
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar