Topswara.com -- Pelan-pelan memasuki areal pemakaman desa
Damai tanpa polusi politisi berebut kuasa
Berjajar nisan-nisan dengan nama dan tanggal wafatnya
Tiada dentuman musik jedag-jedug yang memekakkan telinga
Setipis ari hijab dunia dan alam barzah
Alam perantara menunggu akhir dunia
Manusia hidup tak pernah puas
Sebelum hidung tertutup kapas
Dulu si fulan raja kemaksiatan
Segala mo limo dilakukan
Kini sudah terbaring di pemakaman
Menunggu Yaumil hisab dag dig dug tak karuan
Dulu si fulan Istiqamah ketaatan
Beriman dan beramal sesuai perintah kenabian
Kini sudah terbaring dalam pembaringan
Galau tak karuan dapatkah masuk surga penuh kenikmatan?
Banyak manusia tahu akan mati
Tetapi sering lupa hidup tanpa arti
Banyak manusia tahu akan dikubur di tanah
Tetapi sering lupa hidup mencari berkah
Di areal pemakaman saatnya healing
Waktu tepat untuk selalu eling
Lemah tak berdaya begitu felling
Terucap doa agar hidup happy ending
Assalamualaikum ya Ahlil Qubur
Kini engkau mendahului sesuai ketetapan ilahi
Kini engkau merasa andai ada hidup sekali lagi
Iman, amal shalih, dan ketaatan kan selalu dijalani
Jika saat ini alam barzah cerita
Nanti dunia tinggallah cerita
Jika saat ini tak percaya akan kehidupan berikutnya
Nanti semua pasti merugi kenapa dulu tak siapkan apa-apa?
Oleh: Hanif Kristianto
Analis Politik dan Media Pusat Kajian dan Analisis Data
0 Komentar