Terbaru

6/recent/ticker-posts

Header Ads Widget

Guru Merangkul Generasi Muda

Topswara.com -- Hari ini kita menghadapi generasi yang sangat berbeda dengan generasi sebelumnya. Setelah mengenal generasi Z muncul generasi Alpha, tak jauh beda dengan generasi Z. Mereka mahir digital, menyukai dunia maya, suka meg-upload kegiatan dan hobi-hobinya, lebih dinamis dan mandiri dengan keputusan-keputusan masa depannya. 

Namun, karakter dan habits generasi muda ini tidak diimbangi dengan pemahaman Islam yang kuat. Akibatnya dapat menjerumuskan pada penyaluran eksistensi yang keliru. Betapa banyak kawula muda yang doyan film-film porno, kecanduan drama Korea (drakor), menjadi selebgram dengan memamerkan auratnya dan YouTuber dengan konten-konten pacaran. Astaghfirullah.
 
Guru merupakan pihak yang bertanggung jawab terhadap pembentukan karakter dan kepribadian anak-anak didiknya ketika di sekolah. Amanah itu bukan amanah yang ringan sebab tantangan perkembangan zaman telah menggilas jati diri anak-anak muda. Identitas keislaman minim terlihat. Perilaku cenderung menyukai kebebasan, guru tidak lagi dianggap orang yang harus di gugu dan ditiru. Mereka lebih meniru sosok idolanya. 

Menjadi guru abad 21 tidak mudah, diperlukan tidak sekedar guru inovatif tetapi juga inspiratif. Mampu menginspirasi generasi muda untuk produktif dalam posisinya sebagai leader of change karakter yang harus ada pada pemimpin perubahan harus di bentuk saat ini. 

Lalu upaya apa yang harus di lakukan? 
Pertama, tanamkan visi hidup yang benar.  Anak muda bukan makhluk yang tanpa akal, hanya mereka belum mampu menggunakan potensi akal dengan benar. Mereka cenderung ikut-ikutan dengan arus kehidupan hedonis. Sentuh akal dan hatinya. Mengajak berfikir kritis dengan metode diskusi yang menyenangkan, ajak melihat problematika kehidupan dengan media digital yang mereka sedang gandrungi. 

Kedua, posisikan mereka sebagai subyek bukan objek , jadikan mereka problem solver untuk mengatasi problem-problem yang terjadi dimasyarakat. Cara ini akan membentuk karakter seorang leader of change.  

Ketiga, salurkan potensi generasi muda ini pada kegiatan amar makruf nahi mungkar.  Guru bersama anak-anak muda membuat kegiatan yang bermanfaat bagi umat. Guru membimbing anak-anak muda dengan potensi kreatifnya akan memotivasi generasi muda ini untuk menjadi leader of change.


Oleh: Tri Endah Nugraheni, S.Pd.
Guru MTs NDM Surakarta
Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar