Topswara.com -- Founder Cinta Quran, Ustaz Fatih Karim mengatakan, hidup adalah pilihan namun banyak yang masih mengeluhkan atas hal ini.
“Hidup ini adalah pilihan, banyak sekali dari kalangan keluarga, orang sekitar kita yang masih banyak mengeluhkan atas hal ini,” ujarnya dalam Renungan Fajar, Hidup Adalah Pilihan, Selasa (29/11/2022), di YouTube Cinta Qur'an TV.
Menurutnya, ada yang berpendapat manusia tidak punya satu pilihan. Jadi manusia itu seperti burung yang terbang, tidak memiliki pilihan, kehendak, sehingga apapun terjadi pada manusia.
“Kenapa Allah SWT memberikan aku suami kasar, tidak memberikan keturunan, jodoh, rumah, orang tua yang baik. Kenapa dan kenapa. Mereka mengatakan, itu kehendak Allah SWT,” tuturnya.
Kata-kata ini juga, katanya, sering dikatakan oleh orang-orang yang terkena musibah.
“Allah zalim telah memberikan aku beban, derita, Allah SWT,sudah mengambil suami, anak-anak, istri, harta, semuanya. Kalimat-kalimat seperti ini, sering muncul di tengah-tengah kita. Seorang manusia didera beraneka macam ujian,” paparnya.
Ia memisalkan, ada orang yang sakit tidak kunjung sembuh. “Lisannya berkata, Allah menakdirkanku sakit seperti ini, sehingga aku tidak bisa sembuh lagi,” ucapnya.
“Dan begitu pula, orang-orang yang bertahun-tahun kesepian. Allah SWT sudah menakdirkanku tidak punya jodoh dan seterusnya,” tambahnya.
Jadi, ia menjelaskan, kalimat-kalimat ini adalah yang biasa keluar dari lisan. Semua beban-beban hidup itu, dikatakan bahwa semuanya Allah SWT, sudah menetapkan. Sehingga manusia tidak bisa berbuat apa-apa.
“Kalau kita melihat fakta kehidupan manusia, memang benar tidak sepenuhnya salah bahwa Allah SWT yang memberikan kesedihan, keceriaan, dan kesenangan. Dia-lah yang memasang dalam hidup kita ini,” terangnya.
Ia mengungkap, Allah SWT juga yang memberikan hujan, panas, hidup, mati. Semua berpasang-pasangan, Allah SWT berikan.
“Jadi kalau orang-orang yang mengeluh, sebenarnya juga tidak salah mutlak perkataan mereka ini. Mereka tidak mengatakan, semua ini sudah Allah SWT tentukan kepada kita. Hanya saja, kita harus memahami betul bahwa tidak sepenuhnya benar perkataan itu,” jelas dia.
Ia melihat, dalam kehidupan manusia, memang ada segala sesuatu yang menimpa manusia. Manusia tidak bisa memilihnya. “Tetapi enggak ada hal-hal yang terjadi itu karena pilihan-pilihan hidupnya,” tutur dia.
“Coba teman-teman perhatikan baik-baik rasakan, pikirkan, renungkan. Apa yang saya katakan bahwa tidak sepenuhnya benar. Seseorang yang tidak punya sahabat, teman dalam kehidupannya itu, mutlak karena Allah memberikan kondisi itu,” paparnya.
Bisa jadi, lanjutnya, karena memang lisan manusia itu yang kejam, mulut digunakan untuk mengadu domba, suka ghibah, berkata kasar, kemudian membuat orang lain merasa tidak nyaman, ini yang membuat orang menjauh.
Jadi menurutnya, tidak selalu, segala sesuatu yang terjadi di alam dunia ini, memang mutlak Allah SWT tetapkan.
“Kepada kita, masih ada wilayah-wilayah dalam hidup di dunia ini, yang memang Allah pun memberikan kebebasan untuk memilihnya apakah mau berbuat baik atau berbuat jahat,” terangnya.
Ia mencontohkan lagi, ada seseorang yang kemudian mengeluh tidak mendapatkan pekerjaan.
“Dapat pekerjaan cuma dua hari diberhentiin, padahal aku rajin shalat. Paling lama kerja tiga bulan. Takdir hidupku ini parah banget,” ia memisalkan.
“Allah ini kejam banget yaa, gak pernah memberikan aku kerjaan yang panjang, apalagi gaji besar. Kenapa dalam hidupku ini, kok susah luar biasa,” tambahnya.
“Padahal, orang ini hidupnya ternyata kerjanya malas, banyak main handphone (hp), kerjaannya tidak pernah selesai di segala tempat. Seperti itu kebiasaannya,” lanjutnya lagi.
Coba perhatikan, tanya dia, ini apakah mutlak Allah yang memberikan tidak punya kerjaan, ataukah manusia yang buat ulah sendiri.
“Apakah Allah SWT belum memberikan pekerjaan yang baik atau orang seperti ini, memang layak mendapat akibat dari perbuatannya sendiri,” pungkasnya.[] Mariyam Sundari
0 Komentar